Satgas: Terdapat 454 Kasus Baru COVID-19 di Kaltim

Petugas mengenakan pakaian APD saat membawa pasien COVID-19 di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (13/1/2021). | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO, Juru bicara satgas COVID-19 Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak melaporkan terdapat penambahan 454 kasus baru COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (17/01/2021). Dengan Kota Balikapan dan Bontang menjadi penyumbang kasus aktif terbesar.
"Rinciannya yakni Bontang bertambah 98 kasus dan Balikpapan bertambah 94 kasus," ujarnya.
Tambahan kasus aktif lainnya terjadi di Berau 26 kasus, Kutai Barat 9 kasus, Kutai Kartanegara 65 kasus, Kutai Timur 38 kasus, Mahakam Ulu 39 kasus, Paser 35 kasus, Penajam Paser Utara 12 kasus dan Samarinda 38 kasus.
baca juga:
Dengan adanya tambahan kasus aktif baru tersebut menjadikan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kaltim menjadi 33.612 kasus.
Sedangkan untuk kasus kesembuhan juga terjadi penambahan sebanyak 396 kasus dengan rincian di Berau 22 kasus, Kutai Barat 45 kasus, Kutai Kartanegara 117 kasus, Kutai Timur 52 kasus, Paser 4 kasus, Penajam Paser Utara 2 kasus,,Balikpapan 50 kasus, Bontang 19 kasus dan Samarinda 85 kasus.
"Jumlah total kasus kesembuhan sebanyak 27.186 kasus," ujar Andi Muhammad Ishak.
Dia juga menginformasikan adanya tambahan pasien COVID-19 meninggal dunia sebanyak 13 orang dengan rincian tiga orang di Kutai Kartanegara, tiga orang di Samarinda, dua orang di Paser, dua orang di Balikpapan dan sisanya di Berau, Panajam Paser Utara dan Bontang.
"Pasien meninggal terus bertambah, saat ini sudah ada sebanyak 873 orang meninggal akibat virus corona, sedangkan yang masih menjalani perawatan sebanyak 5.553 pasien," kata Andi Muhammad Ishak.
Sementara itu, perkembangan kasus COVID-19 khusus wilayah Kaltim peringkat pertama ditempati Kota Balikpapan dengan jumlah 7.786 kasus, disusul Samarinda 7.705 kasus, Kutai Kartanegara 5.837 kasus, Kutai Timur 4.564 kasus dan Bontang 2.512 kasus.
Lima kabapaten lainnya yakni Berau 1.845 kasus, Paser 1.403 kasus, Kutai Barat 1.287 kasus, Panajam Paser Utara 511 kasus dan Mahakam Ulu 162 kasus.[]