Kasus Covid-19 Naik, Pemprov DKI Bakal Tingkatkan 3T

dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, | AKURAT. CO/ Winnie Fatmawati
AKURAT.CO, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mengendalikan lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota yang belakangan terus meroket. Salah satu cara menekan lonjakan wabah ini adalah gencar lakukan program Tracing, Testing, Treatment (3T).
"Kasus positif Covid-19 yang masih terus bertambah. Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan 3T," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia kepada pewarta, Minggu (17/1/2021).
Dwi mengatakan, pemerintah sudah melakukan 3T, seperti menambah jumlah tes PRC dan memperluas pelacakan terhadap pasien yang terindikasi terpapar corona. Dwi meminta kerja sama masyarakat untuk taat menerapkan peraturan 3M agar lonjakan wabah ini segera melandai.
baca juga:
"Perlu tetap menerapkan 3M, di manapun dan kapanpun. Maka, kita harus bekerja sama menekan laju penyebarannya," ujarnya.
Lebih dari itu, Dwi mengaku penambahan kasus saat corona di Jakarta sekarang paling didominan adalah klaster rumah tangga. Untuk itu, kata dia, penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh.
"Penambahan kasus saat ini banyak terjadi di lingkungan keluarga dan komunitas," tuturnya.
Sementara itu, menurut epidemiolog dr Gilbert Simanjuntak, program 3T di DKI Jakarta tidak berjalan maksimal. Menurut dia, banyaknya jumlah pasien yang ditemukan, tidak menjamin untuk memutus mata rantai penularan di Jakarta karena proses tracing tidak dilakukan dengan serius.
"Kalau di kita tes kita bilang melebihi standar WHO, tapi tracingnya gimana? Kan kalau tugasnya tes itu untuk tracing, begitu tahu ini positif kemudian kita cari, kita lokalisir, kita isolasi. Yang terjadi di kita itu enggak ada tracing. Masalahnya 3T di kita ini dilakukan tes, tetapi tidak ditelusuri dengan siapa dia berhubungan dan berinteraksi," kata Gilbert.
Sekedar informasi, kasus corona di Jakarta kembali melonjak pada Desember 2020, ketika itu kasus harian berkisar di sekitar angka 1.000 pasien per hari. Hingga Januari 2021 ini, kasus harian sudah melampaui 3.000 kasus per hari.[]