Agenda Hari Pertama Joe Biden Menjabat Terungkap, Bakal Cabut Kebijakan Kontroversi Donald Trump

Joe Biden berencana mencabut aneka kebijakan kontroversial Donald Trump begitu ia dilantik sebagai presiden AS pada Rabu (20/1) | Associated Press
AKURAT.CO, Pada detik-detik pertamanya sebagai presiden, Joe Biden berencana mengambil tindakan eksekutif untuk mencabut sejumlah keputusan paling kontroversial dari pendahulunya, Donald Trump. Momen awal ini juga akan dimanfaatkannya untuk melawan pandemi virus corona.
Dilansir dari Associated Press, setelah dilantik pada Rabu (20/1), Biden akan mengakhiri pembatasan Trump pada imigrasi ke Amerika Serikat (AS) dari sejumlah negara mayoritas Muslim. AS juga akan bergabung kembali dengan perjanjian iklim Paris dan penggunaan masker diwajibkan di gedung federal serta selama perjalanan antarnegara bagian.
Itu hanya beberapa dari belasan kebijakan eksekutif yang akan dilakukan Biden di hari pertamanya di Gedung Putih, menurut Kepala Staf Terpilih Ron Klain dalam memo untuk staf senior. Kebijakan lainnya meliputi perpanjangan jeda pembayaran pinjaman siswa serta pencegahan penggusuran dan penyitaan bagi mereka yang kesulitan selama pandemi.
baca juga:
"Kebijakan eksekutif ini akan membantu jutaan warga AS yang berjuang menghadapi krisis ini. Presiden Terpilih Biden akan mengambil tindakan yang tak hanya membalikkan kerusakan paling parah dari pemerintahan Trump, tetapi juga mulai memajukan negara kita," kata Klain dalam memo itu.
Klain juga mencatat bahwa Biden membutuhkan dukungan Kongres, termasuk untuk undang-undang (UU) bantuan corona senilai USD 1,9 triliun (Rp26 kuadriliun) yang diuraikannya pada Kamis (14/1). Ia pun akan mengusulkan RUU reformasi imigrasi yang komprehensif kepada anggota parlemen di hari pertamanya menjabat.
Selain itu, Biden punya agenda membuka jalan bagi jutaan imigran gelap di AS untuk mendapatkan kewarganegaraan. Menurut Ali Noorani, presiden Forum Imigrasi Nasional yang ikut mendapat pengarahan tentang rencana Biden, imigran akan ditempatkan di jalur 8 tahun. Selain itu, akan ada jalur yang lebih cepat bagi mereka yang mengikuti program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA), program perlindungan dari deportasi bagi mereka yang datang ke AS sebagai anak-anak dan mereka yang berasal dari negara-negara yang dilanda konflik.
Di hari kedua menjabat, presiden AS ke-46 itu akan menandatangani perintah terkait wabah COVID-19. Tujuannya untuk membuka kembali sekolah dan bisnis, serta memperluas pengujian virus. Hari berikutnya, ia akan meninjau kebijakan bantuan ekonomi bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi.
Pada pekan berikutnya, Biden akan mengambil tindakan tambahan terkait reformasi peradilan pidana, perubahan iklim, dan imigrasi, termasuk arahan untuk mempercepat penyatuan kembali keluarga yang terpisah di perbatasan AS-Meksiko akibat kebijakan Trump. Kebijakan lainnya akan ditambahkan setelah mereka merampungkan tinjauan hukum.
Presiden yang baru biasanya bergerak cepat untuk menandatangani serangkaian kebijakan eksekutif saat mereka menjabat. Trump pun melakukan hal yang sama, tetapi banyak perintahnya ditentang, bahkan ditolak oleh pengadilan. Klain menegaskan Biden tak boleh mengalami masalah serupa.
"Teori hukum di baliknya beralasan dan mewakili pemulihan konstitusional yang sesuai untuk Presiden," ujarnya.[]