BPBD Jatim Imbau Warga Hentikan Aktivitas di Sekitar Gunung Semeru

Guguran lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (4/3/2020). Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur meningkat sejak sepekan terakhir dengan intensitas delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 200 hingga 1.000 dari pusat guguran gunung dan status Siaga level II atau waspada. | ANTARA FOTO/Umarul Faruq
AKURAT.CO, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengimbau warga tidak beraktivitas di area dalam radius satu kilometer dari puncak Gunung Semeru dan empat kilometer dari arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.
"Ini untuk menghindari adanya korban menyusul laporan tentang peningkatan aktivitas Gunung Semeru hari ini," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Yanuar Rachmadi di Surabaya, Minggu, (17/1/2021).
Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur mengimbau warga agar tidak panik, namun tetap mewaspadai dampak dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
baca juga:
"Warga juga harus waspada jika terjadi gejala erupsi susulan," kata Yanuar.
Ia meminta warga mewaspadai potensi luncuran awan panas serta aliran lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Semeru.
"Ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru juga perlu diwaspadai. Ini mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk," tuturnya.
Gunung Semeru yang secara administratif berada di wilayah Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, meletus lagi pada Sabtu sore, (16/1/2021).
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada Sabtu, pukul 17.24 WIB, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur empat kilometer ke arah Besuk Kobokan. Selain itu ada guguran lava dengan jarak luncur 500 meter sampai satu kilometer dari Kawah Jongring Seloko ke arah Besuk Kobokan.
PVMBG menyatakan bahwa status Gunung Semeru saat ini masih berada pada level II atau Waspada.