BNPB: Stok APD di Lokasi Gempa Sulbar Menipis

Kondisi salah satu rumah warga yang terdampak gempa bumi 6,2 SR di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). ANTARA/HO/ | Antara Foto
AKURAT.CO, Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati menyampaikan bahwa stok alat pelindung diri (APD) tenaga kesehatan di wilayah terdampak gempa bumi, Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) menipis.
"Stok APD saat ini menipis," ungkap Raditya dalam konferensi pers di BNPB, Sabtu (16/1/2021).
Lebih lanjut Raditya menyebut, ada tiga rumah sakit di ibu kota Sulbar, Mamuju yang melakukan pelayanan kedaruratan pascagempa Sulbar.
"Ketiganya adalah RS Bhayangkara, RS Provinsi Sulbar, dan RSUD Kabupaten Mamuju," tuturnya.
Sementara, kata Raditya, sistem komunikasi bandara Mamuju normal dan landasan pacu layak untuk digunakan.
Ia memastikan bahwa semua lembaga penyalur bahan bakar minyak dan gas (SPBU, LPG dan SPBE) tidak ada yang terkena dampak gempa, sehingga pagi ini dapat beroperasi dan melayani kebutuhan masyarakat dengan Normal.
"Untuk listrik, di Kabupaten Majene, sebagian sudah mulai menyala. Sedangkan di Kabupaten Mamuju baru beberapa wilayah yang sudah dialiri listrik kembali," ujarnya.
Gempa sebelumnya mengguncang Mamuju dan Majene di Sulbar selama berturut-turut. Gempa pertama pada Kamis 14 Januari sekitar pukul 14.30 WITA dengan magnitudo 5,9.
Lalu gempa kembali terjadi Sulbar dan beberapa provinsi tetangga dengan kekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat 15 Jumat sekitar pukul 02.28 WITA. Hingga pada hari Sabtu 16 Januari pukul 6:32:55 dengan krkuatan 5,0 magnitudo.
baca juga:
Diketahui, saat ini BNPB menetapkan status tanggap darurat tingkat provinsi atas bencana alam gempa bumi di Majene-Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
"Update terkini yang ada di Sulbar saat ini, tadi pagi telah ditetapkan status tanggap darurat di tingkat provinsi," sebut Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati, dalam konferensi pers di BNPB, Sabtu (16/1/2021).
Ia mengatakan, pembatasan waktu tanggap darurat bencana ini masih melihat perkembangan kondisi di lapangan selama 1-2 pekan ke depan.
"Penetapan tanggap darurat tadi sudah disampaikan oleh BNPB dan gubernur, bahwa akan ditetapkan selama 1-2 minggu ini sesuai melihat kondisi situasi," jelasnya.[]