Ribuan Warga Jakarta Langgar Prokes dalam 3 Hari, Sudah Efektif Kah PSBB Ketat?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat tiba di Gedung Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020). | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO, Kesadaran masyarakat DKI Jakarta untuk mematuhi protokol kesehatan penularan Covid-19 masih minim. Buktinya baru tiga hari pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat di Ibu Kota, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI sudah menangkap ribuan pelanggar.
Data dari Satpol PP DKI, hingga 13 Januari 2021 kemarin, jumlah pelanggar yang sudah terjaring sebanyak 3.576 orang. 3.490 orang diantaranya dihukum membersihkan fasilitas kesehatan sedangkan 86 pelanggar lainnya memilih membayar denda.
Tidak hanya merazia pelanggaran yang dilakukan per orangan, Satpol PP DKI juga berpatroli dan mengecek penerapan protokol kesehatan di sejumlah restoran di Jakarta.
baca juga:
Total sudah 624 restoran yang disasar. 3 diantaranya diberhentikan operasionalnya dan 6 lainnya diberi teguran tertulis karena terbukti melanggar protokol kesehatan.
Sementara sudah sebanyak 833, perkantoran, tempat usaha, dan tempat industri telah disidak Satpol PP DKI Jakarta, 3 diantaranya ditutup selama 3 hari, 31 tempat lainnya diberi teguran tertulis karena melanggar peraturan
Dari semua pelanggaran yang ditemukan di lapangan, Satpol PP DKI Jakarta sudah meraup uang denda sebesar Rp14.350.000
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza) mengakui hal ini, selama PSBB ketat, banyak warganya melanggar peraturan pencegahan Covid-19.
"Dari Disnaker melaporkan ada perkantoran yang ditutup, karena terdapat kasus COVID-19 dan melanggar protokol kesehatan," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Jala Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat Kamis (14/1/2021).
Ariza turut berterima kasih kepada pihak perkantoran, hotel, apartemen, dan restoran yang sudah memperlihatkan kedisiplinan dalam menerapkan pembatasan dan protokol kesehatan selama tiga hari pertama pengetatan PSBB. Kedisiplinan sangat membantu upaya mengurangi dan memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Kami minta bersabar dan mari berjuang bersama-sama. Kita pastikan bahwa kasus Covid -19 di Jakarta harus segera menurun," tuntasnya. []