Antisipasi Lonjakan Kasus, Bantul Tingkatkan Kapasitas Tempat Isolasi Pasien COVID-19

Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) saat mempersiapkan alat-alat penyemprotan disinfektan yang akan digunakan untuk sterilisasi gedung Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/3/2020). Gedung Wisma Atlet ini nantinya akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien virus corona (covid-19). PMI menurunkan petugas sebanyak 36 petugas yang akan menyemprotkan cairan disinfektan sebanyak 50 jeriken atau 100 liter | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meningkatkan jumlah atau kapasitas tempat isolasi rumah sakit rujukan bagi pasien positif COVID-19 untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus baru.
"Prinsip dari Dinas Kesehatan kita tentu menyiapkan antisipasi terkait lonjakan itu, jadi yang kita lakukan dari awal adalah meningkatkan jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19," kata Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharjo di Bantul, Senin (11/1/2021).
Selain jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan dan rumah sakit lapangan, pihaknya juga mengupayakan menambah rumah sakit yang menangani kasus konfirmasi COVID-19 di Bantul dan menambah shelter atau tempat isolasi sementara pasien corona.
baca juga:
"Itu yang kita upayakan, sehingga linier dengan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang diberlakukan, mudah-mudahan kebijakan tersebut menjadi bagus, dan kita tetap menyiapkan fasilitas yang cukup untuk antisipasi ke sana," katanya.
Namun demikian, kata dia, harapannya kebijakan pelaksananan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali pada 11 sampai 25 Januari 2021 dan ditindaklanjuti dengan Instruksi Bupati tentang Kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat di Bantul itu dapat menekan penularan COVID-19.
"Ada kegiatan pembatasan itu harapannya lonjakan tidak terlalu besar, dan selalu kami sampaikan bahwa seberapapun kita menyiapkan fasilitas, kalau tidak ada pembatasan di masyarakat, terjadi penularan yang signifikan berapapun yang disiapkan tidak akan cukup," katanya.
Dia melanjutkan, "Mudah-mudahan ini linier, di sisi lain kita meningkatkan fasilitas jumlah ruang rawat dan sebagainya termasuk sehlter, tapi disisi lain ada pembatasan sehingga tidak terjadi penularan yang masif," katanya.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul menyebut total kasus positif di Bantul hingga Minggu (11/1) berjumlah 4.079 orang, dengan dinyatakan sembuh 3.115 orang, sementara kasus positif meninggal 113 orang, sehingga pasien COVID-19 aktif yang masih menjalani isolasi berjumlah 851 orang. []