Aktifnya Sel-sel Terorisme di Indonesia Pasca Abu Bakar Ba'asyir Bebas

Mahendradatta kunjungi Lapas Gunung Sindur | Screenshot/Twitter/mahendradatta
AKURAT.CO, Terpidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir (ABB) bebas murni per hari ini Jumat (8/1/2021). Ada kekhawatiran bebasnya ABB akan membangkitkan sel-sel jaringan terorisme di Indonesia. Benarkah?
Peneliti militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengingatkan masyarakat agar jangan berprasangka berlebihan. Menurut Khairul, pengaruh ABB terhadap jaringan terorisme, salah satunya Jamaah Islamiyah, memang masih ada pengaruhnya. Namun, tidak sekuat dahulu.
"Bagaimanapun beliau (ABB) sudah lanjut usia dan kondisi kesehatannya sudah sangat menurun. Tentu ini akan sangat berpengaruh pada aktivitas kesehariannya setelah bebas," kata Khairul kepada media di Jakarta, Jumat (8/1/2021).
baca juga:
Di sisi lain, lanjut Fahmi, konstelasi kelompok radikal maupun jaringan-jaringan kekerasan ekstrem sudah banyak mengalami perubahan, baik karena upaya penindakan maupun karena munculnya tokoh-tokoh baru yang bisa saja berbeda afiliasinya.
Namun, lanjut dia, hal ini bukan berarti kewaspadaan harus dikendorkan. Apalagi, bebasnya ABB ini kebetulan masih berdekatan waktunya dengan penahanan Habib Rizieq Shihab (HRS), pembubaran FPI, dan indikasi kembali aktifnya sel-sel Jamaah Islamiyah.
"Terkait dengan hal ini saya kira posisi beliau tidak lebih sebagai simbol pengisi kekosongan saja. Bagaimanapun kondisi Ba'asyir juga sudah uzur sehingga saya meragukan bisa lebih dari itu," paparnya.
Terlebih pihak kepolisian dan BNPT beberapa waktu lalu sudah mengungkapkan indikasi aktifnya simpul-simpul Jamaah Islamiyah, bahkan tanpa kehadiran Ba'asyir.
"Soal apakah karena faktor Ba'asyir bebas kemudian mereka akan makin aktif? Saya kira itu masih sangat spekulatif," kata Khairul Fahmi.[]