Satgas Pangan Polri Selidiki Adanya Dugaan Penimbunan Kedelai

Pekerja saat membuat tahu dan tempe dari bahan kedelai yang dikerjakan di pabrik kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (4/1/2021). | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO, Satgas Pangan Bareskrim Polri melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka membuat harga kedelai yang melambung tinggi di pasaran, kembali stabil.
"Kami pertama analisa data ketersediaan dan kebutuhan kedelai secara nasional. Lalu melakukan koordinasi dengan Kementrian Perdagangan dan Kementrian Pertanian terkait ketersediaan, importasi dan harga saat ini," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangan resminya, Jumat (8/1/2021).
Selain itu, dikatakan Argo, Satgas Pangan Bareskrim juga melakukan pengecekan gudang milik beberapa importir kedelai yang ada di Jabodetabek sesuai dengan data yang diperoleh dari Kementerian Perdagangan dan Kementan.
baca juga:
Di sisi lain, pihaknya juga melakukan penyelidikan terhadap dugaan penimbunan dan dugaan permainan harga oleh spekulan yang mengakibatkan stok kedelai langka.
"Kami lantas berkordinasi dengan pihak asosiasi untuk mengetahui sentra-sentra produk olahan berbahan dasar kedelai dan distribusinya," tutur Argo.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri belum menemukan adanya pelanggaran tindak pidana dalam kasus penimbunan kedelai yang menyebabkan langka dan harganya naik di pasaran.
"Satgas pangan belum menemukan pelanggaran terkait itu (kelangkaan kedelai di pasaran)," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Diketahui, ketersediaan kedelai semakin langka yang menyebabkan pada mahalnya harga kedelai di pasar dalam beberapa hari terakhir di Indonesia. []