Fasilitas Kesehatan Covid-19 Menipis, Pemprov DKI Minta Tolong ke Jokowi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria | AKURAT.CO/Yohanes Antonius
AKURAT.CO, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo untuk menambah fasilitas kesehatan bagi pasien Covid-19 di Ibu Kota yang kembali menyusut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patira (Ariza) mengaku, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melayangkan permintaan kepada Pemerintah Pusat untuk menambah hotel isolasi mandiri pasien corona gejala ringan. Sebab sekarang ini fasilitas kesehatan yang ada, termasuk ruang isolasi di 98 rumah sakit rujukan sudah menipis.
"Kita meminta kepada Pemerintah Pusat untuk menambah hotel untuk yang OTG," kata Ariza di gedung BNPB, Jalan Pramuka Jakarta Timur, Kamis (7/1/2021).
baca juga:
Selain meminta kepada Pemerintah Pusat, Ariza mengklaim, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang berusaha secara mandiri untuk menyediakan sejumlah tempat isolasi.
Sudah ada tiga tempat yang disediakan sebagai lokasi isolasi yakni, Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Graha Wisata Ragunan Komplek dan gedung Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre). Penyediaan tempat ini sebetulnya sudah diwacanakan sejak September 2020 lalu, namun belum terealisasi sampai sekarang.
Ariza mengaku, pihaknya bakal menggunakan gedung Gelanggang Olah Raga (GOR) yang tersebar hampir di seluruh kecamatan untuk dijadikan lokasi isolasi.
"Kami dari Pemprov juga menyiapkan beberapa wisma dan kita ke depan sebagai darurat juga kita sudah menyiapkan GOR. Bila memang nanti pada akhirnya ada lonjakan yang signifikan. Prinsipnya kami bertanggung jawab ingin terus meningkatkan berbagai fasilitas," tegasnya.
Krisis fasilitas kesehatan sudah berulang-ulang terjadi di Jakarta. Menipisnya fasilitas ini lantaran kasus corona Ibu Kota terus melonjak.
Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta kembali terjadi sepanjang Desember 2020 hingga Januari 2021 dengan jumlah kasus harian di atas 1.000. Hal ini membuat fasilitas dan tempat penampungan pasien mulai penuh, termasuk Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat yang tak bisa lagi menampung pasien OTG.