Soal Jumlah dan Keberadaan Gepeng di Jakarta, Ini Pernyataan Pemprov DKI

Petugas mendistribusikan Bantuan Sosial (Bansos) Presiden di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (5/5/2020). Pemerintah menyalurkan paket bansos sembako sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga kali sebagai upaya untuk mencegah warga tidak mudik dan meningkatkan daya beli selama pandemi COVID-19 kepada warga yang membutuhkan di wilayah Jabodetabek. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO, Keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau gembel dan dan pengemis (gepeng) di Jakarta belakangan menjadi sorotan, khususnya setelah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini blusukan di sejumlah tempat di Jakarta.
Sejak menjabat menjabat Mensos pada pertengahan Desember 2020 lalu, Risma terhitung sudah tiga kali turun gunung menemui gepeng Jakarta, termasuk di kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta Pusat pada Senin (4/1/2021) lalu.
Mengenai jumlah gepeng yang menggelandang di Ibu Kota, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengaku sebenarnya tidak tahu persis.
baca juga:
Tetapi dia memastikan anak buahnya, dalam hal ini Dinas Sosial DKI Jakarta, pasti punya datanya. Tidak hanya soal jumlah PMKS, titik yang kerap di tongkrongi bahkan fasilitas umum yang dijadikan tempat tinggal para gelandangan juga pasti sudah didata Dinas Sosial.
"Teknisnya berapa jumlahnya nanti silahkan ditanyakan ke kadinsos. Berapa jumlahnya, ada di daerah mana dan lain-lain," kata Ariza di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/1/2021).
Dipertegas mengenai program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengentaskan masalah kesenjangan sosial, termasuk program yang disiapkan untuk menangani keberadaan gelandangan di Ibu Kota, Ariza tak mau banyak bicara.
"Nanti ke depan akan disampaikan rinci dan detail terkait dengan kegiatan sosial, baik Pak. Gubernur atau saya atau Sekda atau Kadinsos kan menyampaikan lebih lengkap komprehensif selama tiga tahun apa yang kita programkan," ujarnya.
Kendati enggan menjelaskan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatasi gepeng, tetapi Ariza memastikan program penanganan PMKS ini memang sejak masa pemerintahan Gubernur terdahulu memang telah dicanangkan.
"Bahkan kami juga bisa menyampaikan watu jaman Pak. Djarot apa, zaman Pak. Ahok apa, zaman Pak. Jokowi sendiri apa, Bang Yos apa terkait program-program tidak hanya kegiatan sosial, tapi juga bagaimana setiap pemimpin menangani banjir, menangani transportasi kemacetan dan masalah lainnya, pendidikan kesehatan dan lain-lain," tandasnya.[]