Diketahui Menghilang 2 Bulan, Ini Kabar Terbaru Jack Ma

Sudah lebih dari 2 bulan Jack Ma tak terlihat di muka publik | Wall Street Journal
AKURAT.CO, Setelah sebelumnya dilaporkan telah menghilang selama lebih dari dua bulan, sejumlah kabar terbaru menunjukkan bahwa biliuner China, Jack Ma, saat ini ‘sedang dirangkul pengawasan’ atau ‘embracing supervision’, seperti dilansir dari media asal Hong Kong, The Asia Times. Istilah tersebut memunculkan sejumlah spekulasi termasuk Jack ma saat ini ditangkap atau ditempatkan dalam tahanan rumah oleh otoritas China.
Spekulasi tersebut menyeruak karena popularitas otoritas China yang kerap tidak memberikan informasi mengenai orang-orang terkenal yang ditangkapnya.
Selain itu, media dari Partai Komunis China juga menyebutkan hal yang sama. Tak hanya itu, People’s Daily juga menyebutkan bahwa Jack Ma dilarang untuk meninggalkan negara.
baca juga:
Sebelumnya, pada November tahun 2020 lalu, People’s Daily mengecam Jack Ma dengan sebuah pernyataan keras.
“Ma Yun memang cerdas, tetapi tanpa dukungan dari kebijakan nasional, Ali (Alibaba) tidak akan bisa menjadi kerajaan bisnis bernilai triliunan,” kecam People’s Daily.
Sedangkan pada November 2020 lalu, Jack Ma tidak dapat hadir sebagai salah satu juri di final acara pencarian bakat yang didirikannya, Africa’s Business Heroes. Tak hanya itu, poster dirinya pun juga telah dihapus dari website.
Dilansir dari Financial Times, seorang juru bicara mengungkapkan bahwa Jack Ma tidak bisa hadir karena ‘adanya jadwal yang bentrok’.
Ant Grup, juga kini telah berada dalam pengawasan ketat pemerintah China setelah Jack Ma pada sebuah pidato tanggal 24 Oktober 2020 lalu mengecam regulasi China yang menurutnya menghambat inovasi. Dalam pidato tersebut, dirinya juga mengatakan bahwa peraturan perbankan dunia adalah sebuah ‘klub orang-orang tua’.
“Sistem finansial saat ini adalah warisan dari Era Industri,” ucap Jack Ma dalam pidato tersebut.
“Kita harus membuat sistem finansial yang baru untuk generasi selanjutnya dan orang-orang muda. Kita harus mereformasi sistem yang ada saat ini,” tambah Jack Ma.[]