Polisi Kulit Putih AS yang Tembak Jacob Blake Bebas dari Gugatan Pidana

Tangkapan layar video penembakan Jacob Blake | Business Insider
AKURAT.CO, Jaksa Wilayah Kenosha, Michael Graveley mengumumkan pada Selasa (5/1) bahwa polisi Amerika Serikat (AS) yang menembak Jacob Blake pada bulan Agustus tak akan dituntut secara pidana. Itu berlaku baik untuk petugas yang melepaskan tembakan, Rusten Sheskey, maupun yang lainnya. Keputusan itu diambil lantaran video insiden itu tidak memperlihatkan Sheskey menembak Blake saat ia masuk ke dalam mobilnya dengan anak-anaknya di dalamnya.
Dilansir dari USA Today, Graveley dan mantan Kepala Departemen Kepolisian Madison, Noble Wray mengungkapkan detail baru terkait perekaman Blake. Saat itu, ada surat perintah pidana terbuka untuk penangkapan Blake dalam insiden kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di masa lalu.
Dalam panggilan telepon 911 yang diputar saat konferensi pers, kekasih Blake mengatakan ia mengizinkannya datang ke pesta ulang tahun putra mereka, tetapi pria 29 tahun itu tidak seharusnya berada di rumahnya. Wanita itu lantas menelepon polisi saat Blake mengancam akan pergi dengan mobil sewaannya. Begitu polisi tiba, keributan pun terjadi.
baca juga:
Petugas menyetrum Blake 2 kali dan ia menarik alat setrum itu agar lepas dari tubuhnya. Mereka lantas berusaha melumpuhkannya untuk ketiga kalinya dengan menaruh senjata yang dikenal sebagai 'setrum kering' tepat di tubuhnya. Namun, itu juga tidak mempan.
Di suatu momen, Blake menarik pisau dari ikat pinggangnya, menurut pernyataan Graveley. Ia menjatuhkannya saat berkelahi, tetapi kemudian mengambilnya lagi dan beranjak pergi. Petugas yang kelelahan dan mungkin merasa akan kalah untuk sementara menahan diri. Mereka menjaga jarak saat menarik senjata mereka.
Situasinya pun berubah saat Blake mencoba masuk ke dalam mobil. Sheskey mengaku kepada penyidik bahwa ia merenggut kemeja Blake untuk mencegahnya mencuri mobil dan mungkin menculik anak-anak di dalamnya. Sheskey berdalih ia tak menembakkan senjatanya sampai Blake berbalik ke arahnya dengan pisau.
"Tidak terbantahkan bahwa Blake dipersenjatai dengan pisau saat ia ditembak," ungkap Graveley.
Ia menggambarkannya sebagai 'pisau jenis silet' dan mengatakan Blake mengaku memilikinya.
"Setiap bukti mendukung perspektif Opsir Sheskey dan yang akan dilakukan petugas yang berakal sehat pada momen semacam itu. Hampir tidak ada yang terjawab dari yang disangkakan dalam video yang sangat mengganggu yang telah kita lihat. Opsir Sheskey merasa ia akan ditikam," terang Graveley.