Kasus Corona Melonjak, Korea Selatan Larang Warganya Gelar Pertemuan Lebih dari Empat Orang
Lawan Covid-19

Dalam foto ini, para pejalan kaki tengah menyeberang jalan di pusat kota Seoul, Korsel pada 23 Juni 2020 | AFP Photo via The Asean Post
AKURAT.CO, Korea Selatan memperluas larangan pertemuan pribadi lebih dari empat orang di seluruh negeri, dilansir dari Reuters, Senin (4/1). Selain itu, Korsel juga memperpanjang aturan jarak sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya di Seoul karena jumlah kasus harian meningkat kembali menjadi lebih dari 1.000 dalam empat hari.
Korsel telah mengalami lonjakan infeksi virus corona yang berkepanjangan selama gelombang terakhir, yang menyebabkan peningkatan tajam angka kematian.
Negara itu melaporkan 1.020 kasus pada Minggu (3/1) tengah malam, sehingga total menjadi 64.264 infeksi, dengan 981 kematian, menurut catatan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).
baca juga:
Hanya 657 kasus yang dilaporkan selama akhir pekan. Seorang pejabat kesehatan mengatakan bahwa gelombang ketiga infeksi baru-baru ini sedang diatasi.
Aturan jarak sosial diperpanjang yang diberlakukan di Seoul dan daerah sekitarnya meliputi pembatasan gereja, restoran, kafe, resor ski dan tempat lainnya.
Lebih dari 60 persen kasus berasal dari Seoul, Provinsi Gyeonggi dan Kota Incheon, dengan klaster massal berpusat di sekitar panti jompo dan penjara.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun menyerukan upaya habis-habisan untuk mempersiapkan program vaksinasi negara.
"KDCA harus benar-benar siap untuk seluruh proses saat vaksin tiba, meliputi distribusi, penyimpanan, inokulasi dan tindak lanjut," kata Chung dalam pertemuan pemerintah.
Dia juga meminta kementerian kesehatan, keselamatan dan transportasi terkait untuk membantu mempercepat proses agar tidak menghadapi masalah seperti yang terlihat di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa.
Korsel berencana untuk memulai vaksinasi pada bulan Februari, dengan petugas kesehatan dan orang-orang yang rentan di antrean terlebih dahulu, tetapi pemerintah telah dikritik untuk jadwal itu sehubungan dengan vaksinasi yang sedang berlangsung di Amerika Serikat dan Uni Eropa. []