Kecurangan Pemilu Donald Trump Terungkap, Desak Pejabat Besarkan Jumlah Suara
Pilpres AS 2020

Kolase foto Donald Trump dan Brad Raffensperger | The Wrap
AKURAT.CO, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak pejabat tinggi Pemilu Georgia untuk 'mendapatkan' cukup suara demi membalikkan kekalahannya di negara bagian tersebut. Hal ini terungkap dalam rekaman panggilan selama 1 jam yang dirilis oleh media AS pada Minggu (3/1).
Dilansir dari Reuters, desakannya pada Sabtu (2/1) merupakan langkah terbarunya setelah selama 2 bulan ia bersikeras bahwa kekalahannya dari Presiden Terpilih Joe Biden disebabkan oleh kecurangan Pemilu yang luas. Klaim ini banyak ditolak oleh otoritas Pemilu negara bagian dan federal serta pengadilan.
Dalam rekaman panggilan yang dirilis Washington Post, Trump berulang kali menekan Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger untuk menyatakan ia memenangkan suara lebih banyak daripada Biden.
baca juga:
"Saya hanya ingin mendapatkan 11.780 suara, satu suara lebih banyak. Tidak ada salahnya Anda mengatakan telah menghitung ulang," pintanya.
Negara bagian Georgia melakukan 3 penghitungan suara terpisah dan menghasilkan 2 sertifikasi resmi atas kemenangan Biden. Hasil akhir menunjukkan Biden menang 11.779 suara, sedangkan Trump hampir 5 juta suara.
Namun, Raffensperger dan penasihat umum kantornya menolak permintaan Trump. Mereka mengatakan kepada Trump bahwa ia mengandalkan teori konspirasi yang disebarkan di media sosial soal Pemilu yang adil dan akurat.
"Pak Presiden, tantangan Anda adalah data yang Anda miliki salah," ujar Raffensperger.
Kemenangan tipis Biden di Georgia menandai kemenangan pertama calon presiden dari Partai Demokrat dalam satu generasi. Hal ini pun meningkatkan harapan bahwa Demokrat dapat memenangkan 2 Pemilu Senat AS di negara bagian itu pada Selasa (5/1) agar partai mereka mendapat kendali atas Kongres.
Bahkan, meski Trump memenangkan 16 suara elektoral Georgia, ia tetap akan kehilangan Gedung Putih dari Biden.