Partisipasi 76%, DPR Sebut Pelaksanaan Pilkada Berhasil

Petugas KPPS mamakai seragam sekolah saat bertugas mengawasi pencoblosan Pilkada Kota Tangerang Selatan 2020 di TPS 49, Kompleks Perumahan Cendana Residence, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (9/12/2020). | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO, DPR RI menilai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di 270 daerah berhasil secara kuantitatif dengan mendasarkan pada partisipasi pemilih mencapai 76%.
"Secara kuantitatif dengan tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada kali mencapai 76% sangat baik. KPU dan Pemerintah berhasil menggelar Pilkada ini," kata Anggota DPR RI Komisi II Aminurokhman, Selasa (29/12/2020).
Sebelumnya Ketua KPU Arief Rahman menyampaikan informasi bahwa partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 ini mencapai 76,13 % per tanggal 17 Desember. Artinya tingkat pasrtisipasi masyarakat lebih tinggi ketimbang gelaran Pilkada 2015, yaitu 68,82 %.
baca juga:
Menurut Aminurokhman, perhelatan Pilkada yang digelar di tengah pandemi sangat sulit diprediksi dapat menyedot partisipasi sesuai yang ditargetkan KPU 75,5%. Namun target itu dapat tercapai berkat kerja sama semua pihak yaitu KPU, Bawaslu, Kemendagri, Pemda, termasuk TNI-Polri. Mereka dianggap mampu meyakinkan masyarakat tentang keamanan dari Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan.
Meski demikian, ia mengatakan, Pilkada di 270 daerah ini perlu dievaluasi khususnya mengenai kualitasnya. DPR ingin memastikan kepala daerah yang terpilih legitimit atau sesuai dengan kehendak rakyat.
"Untuk itu usai reses kita akan melakukan evaluasi dengan KPU, Bawaslu dan pihak terkait," pungkasnya.
Sebelumnya survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan tingkat partisipasi warga dalam Pilkada di era pandemi Covid-19 lebih tinggi dari yang diperkirakan. Sekitar 76% warga yang tinggal di daerah Pilkada ikut memilih pada 9 Desember 2020 atau lebih tinggi dari Pilkada tanpa pandemi lima tahun lalu (69%).
Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad mengatakan survei nasional ini dilakukan dengan metode wawancara per telepon terhadap 1200 responden yang dipilih secara acak (random) pada 9-12 Desember 2020. Margin of error survei diperkirakan +/-2.9%.
Menurut Saidiman, partisipasi yang tinggi dalam Pilkada ini konsisten dengan hasil survei sebelumnya yang menunjukkan bahwa publik tetap ingin punya kepala daerah yang mereka pilih secara langsung meski ada Covid-19.