Terkait Usulan Penutupan Area Tugu hingga Nol Km saat Tahun Baru, Sultan Serahkan Pada Pemkot Yogyakarta

Pemandangan Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta yang kini terbebas dari kepungan kabel FO dan PLN, Rabu (16/12/2020). AKURAT.CO/Kumoro Damarjati | AKURAT.CO/Kumoro Damarjati
AKURAT.CO, Pansus COVID-19 DPRD Kota Yogyakarta merekomendasikan penutupan total di area Tugu Pal Putih, Jalan Malioboro, serta kawasan Nol Kilometer saat malam tahun baru 2021 nanti. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Pemerintah Kota Yogyakarta.
"Ya terserah kota, (rekomendasi) dari dewan to? Asal sama Pak wali kota sepakat ya silakan saja," kata Sultan, Selasa (29/12/2020).
"Kan itu kan wewenang di kota bukan wewenang saya (Pemda DIY). Asal DPRD sama pemerintah daerah kompak, silakan saja kalau saya tidak ada masalah," lanjut Ngarsa Dalem.
baca juga:
Terpenting, bagi Sultan adalah siapa saja dan di mana saja bisa melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 sebaik-baiknya.
Sebelumnya, pada Senin (28/12/2020) Pansus COVID-19 DPRD Kota Yogyakarta merekomendasikan kepada pemerintah kota setempat agar menutup total area Tugu Pal Putih, Jalan Malioboro, dan kawasan Nol Kilometer saat malam tahun baru 2021 nanti. Tujuannya, demi mencegah terjadinya ledakan kasus penularan virus Corona di waktu mendatang yang berasal dari kerumunan pengunjung.
Pemkot Yogyakarta pun telah menyatakan sikapnya terkait usulan ini. Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebut ketiga lokasi tersebut tetap akan dibuka saat malam pergantian tahun demi mencegah efek balon.
"Itu kan artinya ini seperti balon. Ketika satunya ditutup yang lainnya pasti menggelembung. Ini kan mengapa kita akses dibuka karena supaya tidak ada kerumunan. Kalau ditutup pasti ada yang berkerumunan di tempat lain," papar Heroe, Senin kemarin.
Alasan berikutnya, kebijakan dibukanya akses menuju tiga lokasi ini saat malam tahun baru dikarenakan keputusan merupakan hasil kesepakatan sejumlah pihak. Semua telah dipertimbangkan matang-matang termasuk urusan pengaturan lalu lintas.
"Lagipula orang (luar daerah) datang ke Jogja sebagian besar sudah tes antigen. Sudah memperoleh surat swab antigen," ujarnya.