Deteksi Kasus Mutasi Corona, Korsel Perkilat Upaya Vaksinasi
Lawan COVID-19

Dalam foto ini, para pejalan kaki tengah menyeberang jalan di pusat kota Seoul, Korsel pada 23 Juni 2020 | AFP Photo via The Asean Post
AKURAT.CO, Korea Selatan (Korsel) telah mengemukakan komitmen untuk mempercepat upaya peluncuran program vaksinasi COVID-19. Dalam keterangannya Senin (28/12) hari ini, Presiden Korsel Moon Jae-in juga menambahkan bahwa vaksinasi akan diluncurkan pada Februari tahun depan.
Vaksinasi itu pun rencananya akan dimulai dari kelompok penduduk lanjut usia serta pekerja medis sebelum diberikan ke masyarakat luas.
"Pekerja medis dan penduduk lanjut usia akan mulai menerima vaksinasi pada bulan Februari, dan rencana untuk memvaksinasi masyarakat luas semakin cepat," terang Moon.
baca juga:
Mengutip Reuters, pengumuman itu datang ketika Korsel berhasil mendeteksi kasus pertama varian virus pada hari ini. Sebelumnya, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan bahwa varian baru ditemukan pada tiga orang.
KDCA sendiri tidak menyebutkan apakah ketiga pasien adalah warga negara Korsel atau bukan. Namun, ketiga pasien itu dikatakan sempat melakukan perjalanan dari London dan tiba di Korsel pada 22 Desember lalu.
Kemudian, selain memberi janji untuk memperkilat vaksinasi, para pejabat Korsel juga menyebut tentang perpanjangan pemutusan lalu lintas dari Inggris. Korsel pun dikatakan akan memperpanjang larangan penerbangan langsung dari Inggris selama seminggu lagi. Itu berarti perpanjangan larangan akan berlaku hingga 7 Januari mendatang.
Sementara untuk urusan angka infeksi COVID-19, Korsel sebenarnya tengah mengalami penurunan jumlah infeksi. Pada Minggu (27/12) tengah malam waktu setempat, KDCA tercatat hanya melaporkan 808 kasus baru. Angka itu menjadi yang terendah lantaran pada Jumat (25/12) pekan lalu, kasus baru mencapai rekor hingga 1.241 infeksi.
Namun menanggapi hal itu, pihak berwenang tetap memperingatkan bahwa penurunan terjadi mungkin karena kurangnya pengujian selama akhir pekan hingga liburan Natal. Karena inilah, Korsel akhirnya tetap mengimbau warganya untuk memperpanjang langkah-langkah jarak sosial setidaknya sampai awal Januari mendatang.
Terlepas dari situasi COVID-19, pemerintah Korsel sebenarnya telah menghadapi kritik domestik yang meningkat atas pengadaan dan rencana peluncuran vaksin. Pandangan negatif itu juga telah menjadi salah satu alasan utama yang mendorong peringkat ketidaksetujuan Moon ke level tertinggi.