20 Tahun Berlalu, 5 Fakta Aksi Heroik Riyanto Banser yang Selamatkan Gereja di Malam Misa

Riyanto, seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) yang berhasil selamatkan Gereja Eben Haezer di Mojokerto, pada 24 Desember 2000 silam | ISTIMEWA
AKURAT.CO, Tepat 20 tahun lalu, terjadi aksi heroik yang datang dari seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU), bernama Riyanto. Ia menjadi penyelamat jemaat gereja tepat di malam Natal.
Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, tersebut berhasil menyelamatkan Gereja Eben Haezer di Mojokerto dari percobaan peledakan bom, pada 24 Desember 2000 silam. Meski sudah 20 tahun berlalu, aksi yang dilakukan oleh Riyanto tetap terkenang hingga saat ini.
Dihimpun oleh AKURAT.CO dari berbagai sumber, berikut 5 fakta aksi heroik Riyanto Banser.
1. Ikut menjaga gereja di Malam Misa
Semasa hidupnya, Riyanto dikenal sebagai sosok anggota Banser yang aktif di berbagai kegiatan. Pada tanggal 24 Desember 2000, ia juga menjadi salah satu anggota Banser yang turut serta menjaga Gereja Eben Haezer Mojokerto, Jawa Timur. Adapun hari tersebut bertepatan dengan Malam Misa menjelang Hari Natal 25 Desember 2020.
2. Ada bom di dekat gereja
Saat Malam Misa berlangsung, tepatnya sekitar pukul 19.45 WIB, seorang jemaat gereja menemukan sebuah tas yang mencurigakan. Tas tersebut diketahui tergeletak di bawah telepon umum di depan gereja. Setelah dibuka, tas itu rupanya berisi sebuah bom. Hal ini sontak membuat para jemaat berlarian menyelamatkan diri.
3. Selamatkan jemaat dari bom
Mengetahui para jemaat dalam bahaya, Riyanto lantas membawa tas berisi bom tersebut keluar gereja. Tanpa ragu, ia juga memeluk tas itu sambil berlari menjauh dari kerumuman. Kala itu, Riyanto rupanya memiliki rencana untuk membuang bom itu ke dalam selokan.
4. Meninggal dunia
Sebelum melemparkan ke dalam selokan, tas berisi bom tersebut justru meledak. Akibatnya, Riyanto tewas di tempat setelah tubuhnya sempat terpental sejauh kurang lebih 30 meter. Selain menewaskan Riyanto itu, ledakan bom ini juga turut melukasi seorang anggota Banser lainnya.
5. Sempat berpamitan
Sebelum dikabarkan meninggal dunia, Riyanto ternyata sempat berpamitan kepada ibundanya, Katinem. Ia meminta izin untuk pergi menjaga gereja dan tidak pulang ke rumah. Lebih lanjut, Riyanto juga menuturkan bahwa dirinya akan beriktikaf di masjid setelah bertugas.
Itulah sederet fakta penting aksi heroik anggota Banser Riyanto. []