Jubir Presiden: Reshuffle Kabinet untuk Tuntaskan Visi Jokowi-Ma'ruf Amin

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengumumkan enam nama yang diangkat sebagai menteri anggota Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020). | BPMI
AKURAT.CO, Presiden Joko Widodo resmi melantik enam menteri dan wakil menteri untuk bergabung dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin yang akan menyelesaikan masa baktinya hingga 20 Oktober 2024.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan reshuffle kabinet pertama yang dilakukan Presiden Jokowi pada periode kedua kepresidenannya ini untuk menuntaskan visi dan misi menuju Indonesia Maju.
"Kabinet Indonesia Maju bersama-sama sebagai kesatuan tim kerja akan menuntaskan visi sekaligus legacy Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin, yaitu terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, serta berlandaskan gotong royong," kata Fadjroel dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (24/12/2020).
baca juga:
Fadjroel mengatakan, Kabinet Indonesia Maju dilengkapi dengan misi Nawacita serta lima prioritas kerja (pancakarya), yaitu pembangunan sumber daya manusia; pembangunan infrastruktur; penyederhanaan regulasi; penyederhanaan birokrasi; dan transformasi ekonomi.
Hal itu termasuk mewujudkan ibu kota negara baru di Bukit Sepaku, Penajam, Kalimantan Timur, melaksanakan UU Cipta Kerja, dan menuntaskan vaksinasi gratis COVID-19, dalam hal ini Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang akan menerima vaksin COVID-19 tersebut.
Enam menteri baru yang kemarin dilantik adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Adapun lima wakil menteri yang ditunjuk yaitu, Wamen Hukum dan HAM Edward Omar Syarif Hiariej, Wamen Pertahanan Letjen TNI Herindra, Wamen Kesehatan dr. Dante S. Herbuwono, Wamen BUMN Pahala M. Mansury, dan Wamen Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
Selain visi dan misi, kata Fadjroel, prioritas kerja yang sangat kukuh dari pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin yang menjadi dasar terbentuknya the governing president dan the governing government sekarang ini, pada pelantikan Kabinet Indonesia Maju sebelumnya, 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo juga memberikan tujuh perintah, yaitu:
1. Jangan korupsi, ciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi;
2. Tidak ada visi dan misi menteri, yang ada visi dan misi presiden/wakil presiden;
3. Kerja cepat, kerja keras, dan kerja produktif;
4. Jangan terjebak rutinitas yang monoton;
5. Kerja berorientasi pada hasil nyata. Tugas bukan hanya menjamin sent, melainkan delivered;
6. Selalu cek masalah di lapangan dan temukan solusinya;
7. Semuanya harus serius dalam bekerja. Yang tidak bersungguh-sungguh, tidak serius, bisa dicopot di tengah jalan.
Fadjroel menegaskan bahwa semua kebijakan Presiden Joko Widodo merupakan pelaksanaan kewajiban konstitusional sesuai dengan sumpah Presiden di depan MPR RI, untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, seluruh tumpah darah Indonesia serta mewujudkan kesejahteraan umum yang merata dan mencerdaskan kehidupan bangsa bagi seluruh rakyat Indonesia.
Termasuk setia, menjaga, dan membela ideologi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, Merah Putih, Bhinneka Tunggal Ika, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia. []