Jokowi Reshuffle Kabinet, Media Asing Fokus Hubungkan COVID-19 dengan Pergantian Menkes

Media AS Bloomberg menyebut bahwa pergantian Menkes adalah bagian dari upaya pemerintahan Jokowi untuk melawan COVID-19 | AFP via arabnews.com
AKURAT.CO, Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk merombak kabinet dan mengganti enam menterinya ternyata ikut ramai disorot media asing.
Namun menariknya, dari berbagai pemberitaan itu, tidak sedikit media asing yang begitu menyoroti pergantian Menteri Kesehatan. Mengingat, selama pandemi COVID-19 ini, Indonesia tercatat menjadi negara dengan tingkat infeksi serta kematian tertinggi di Asia Tenggara.
Salah satu media yang menyoroti persoalan itu adalah surat kabar ternama asal Amerika Serikat (AS), Bloomberg. Dalam liputannya, Bloomberg pun begitu gamblang membahas pergantian Menkes alih-alih melaporkan rincian keenam menteri baru pilihan Jokowi.
baca juga:
Dalam kata pengantarnya misalnya, media AS ini langsung melaporkan bahwa Jokowi telah melengserkan Terawan dari jabatannya sebagai Menkes. Dijelaskan pula bagaimana pergantian Menkes adalah upaya pemerintah Indonesia untuk melawan COVID-19.
"Presiden Indonesia Joko Widodo menggantikan kepala kesehatan negara sebagai bagian dari perombakan kabinet untuk mendukung upaya pemerintah melawan wabah virus corona terparah di Asia Tenggara.
"Budi Gunadi Sadikin, yang mengepalai satuan tugas pemulihan ekonomi nasional, diangkat sebagai menteri kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto," tulis Bloomberg dalam artikel bertajuk 'Jokowi Gantikan Menteri Kesehatan Indonesia Saat Kematian Akibat COVID-19 Melonjak'.
Setelah itu, Bloomberg mulai menjabarkan profil Budi. Bloomberg pun menyebut bahwa sebelumnya, Budi adalah mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri dan Perusahaan Pertambangan Negara PT Indonesia Asahan Aluminium.
Lalu, Bloomberg melanjutkan, pada Oktober 2019 Budi diangkat sebagai wakil menteri di kementerian BUMN pada Oktober 2019.
Namun, setelah mengulas singkat profil Budi itu, Bloomberg justru kembali mengarahkan fokus pembacanya kepada Terawan. Untuk topik ini, Bloomberg bahkan menggambarkan bagaimana Terawan telah meremehkan pandemi hingga menuai kritikan dari kelompok masyarakat sipil.