HNW Desak Kemenag Serius Membantu Pesantren Atasi Covid-19

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid | DOK. HUMAS MPR RI
AKURAT.CO, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mendesak Kementerian Agama (Kemenag RI) untuk memberikan rasa prihatin yang lebih serius terhadap tingginya angka penularan dan korban Covid-19 di Pondok Pesantren.
Ia menyebut, berdasarkan data dari Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, hingga 6 Desember 2020, tercatat sebanyak 4328 Santri, 21 ustadz dan ustadzah, 2 Pegawai Ponpes, 67 Pesantren, di 13 Provinsi, positif terpapar Covid-19. Oleh sebab itu, Kemenag perlu bekerjasama dengan Instansi terkait untuk mengatasi tingginya penularan Covid-19 terhadap santri dan kiai.
"Kemenag harus melakukan edukasi, pendampingan, dan memberi bantuan langsung untuk pengadaan lingkungan yang sehat dan bersih. Juga sarana cuci tangan, hand sanitizer, serta menyediakan fasilitas Swab PCR gratis bagi Pesantren yang mengadakan pembelajaran tatap muka. Kemenag juga harus menghubungkan program tersebut dengan Dinas Kesehatan atau Rumah Sakit yang terdekat dengan Pesantren," tegas HNW dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/12/2020).
Selain itu, Politisi Fraksi PKS ini juga meminta Kemenag untum membantu Pesantren mengatasi Covid-19 melalui maksimalisasi potensi anggaran tahunan yang tidak terserap, yang setiap tahunnya berada di atas Rp 2 Triliun atau melalui cara-cara lain yang dibenarkan oleh UU sebagaimana sudah dilakukan oleh Mendikbud untuk membantu penyelenggaraan Pendidikan di lingkungan Kemendikbud.
"Keberpihakan anggaran tersebut, apabila dilaksanakan, akan sangat membantu 67 Pesantren (sesuai data Kemenag) maupun 110 Pesantren (sesuai data RMI PBNU)," ujarnya.
Ia juga menyarankan supaya (Kemenag) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas Covid-19 untuk aksi bantu Pesantren mengatasi covid-19, termasuk menyediakan Swab PCR gratis bagi Pesantren, sebagai upaya pemutusan penularan Covid-19 pada santri dan kiai yang sudah sangat mengkhawatirkan.
"Penting juga bagi Kemenag massif sosialisasikan Prokes dan kebiasaan baru di era Covid-19, agar Pesantren tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Supaya pesantren juga bisa berkontribusi memutus lingkaran setan penyabaran Covid-19 dengan menghadirkan generasi pelanjut para Ulama/Tokoh Umat yang sehat dan menyehatkan," paparnya.
"Sekaligus menjadikan pesantren sebagai pusat pembentukan calon Ulama yang Rahmatan lil alamin, tidak lagi jadi sasaran fitnah karena terpapar sebagian Covid-19”, imbuhnya.[]