Mensos Dorong Penyandang Disabilitas untuk Mandiri, Tidak Hanya Egaliter Tapi Juga Optimistis

Penyandang disabilitas sedang dicukur oleh pangkas rambut panggilan 'Guwanteng' di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (9/5/2020). Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) berinisiatif memberikan layanan cukur gratis bagi warga penyandang disabilitas di Jakarta. Seperti yang diutarakan penyandang tunadaksa, Retnowati (53), ia merasa terbantu dengan kegiatan layanan cukur panggilan ini. Sudah hampir dua bulan ia tidak pergi ke salon untuk cukur rambut karena banyak yang tutup akibat PSBB. Pengurus HWDI, Irdanelli (49) juga menjelaskan, kegiatan cukur gratis ini dilakukan karena mendekati hari raya Idul Fitri, supaya teman-teman penyandang disabilitas bisa tetap terlihat tampil rapi. Kegiatan ini tetap melakukan physical distancing serta para tukang cukur 'Guwanteng' melengkapi dirinya dengan menggunakan masker, face shield dan sarung tangan. | AKURAT.CO/Abdul Aziz Prastowo
AKURAT.CO Peran Kementerian Sosial, terutama yang ditunjukkan Mensos Juliari Batubara menginisiasi semangat dan mendorong produktivitas penyandang disabilitas untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik, inklusif, memiliki kemampuan mengakses berbagai hal dan berkelanjutan pascapandemi Covid-19, mendapatkan apresiasi banyak pihak. Pengamat sosial Khairul Anam secara terbuka menyatakan kagum dan hormat atas sikap Mensos tersebut.
Khairul, yang juga merupakan koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat ‘Berhuma’ itu mengatakan, dengan sikap tersebut Mensos tidak hanya menunjukkan sikap kenegarawanannya yang egaliter, peduli dan mengayomi, melainkan pula memperlihatkan sifatnya yang optimstis.
“Sebab, hanya seorang yang optimistis yang mau membuka kesempatan bagi orang lain, mau memberi ruang bagi kreativitas orang lain, apalagi kepada para penyandang disabilitas,” kata Khairul.
baca juga:
Pasalnya, menurut Khairul, tidak semua orang bisa dengan rendah hati memberikan kesempatan kepada kalangan disabilitas untuk berkarya.
“Lebih banyak yang sangsi, tidak memberikan kepercayaan, yang pada gilirannya malah menurunkan semangat para disabilitas, bahkan tak jarang membuat mereka kehilangan rasa percaya diri,” kata dia. Hal tersebut, kata Khairul, seringkali ia temukan dalam sekian lama aktivitasnya membina kehidupan social masyarakat melalui LSM.
Ia melihat hal berbeda pada Mensos. “Bagi saya, apa yang dilakukan Mensos Juliari dengan membangun creativedisabilitiesgallery.com yang memungkinkan para penyandang disabilitas memasarkan produk serta karyanya mereka menunjukkan kuatnya rasa kepercayaan dan optimisme Mensos kepada para penyandang disabilitas. “Beliau percaya, mereka bisa maju, berkarya dan membangun kemandirian untuk bersama-sama membangun bangsa,” kata dia.
Sebagaimana dikatahui, dalam puncak perayaan hari Disabilitas Internasional, Kamis (3/12) lalu, Mensos membangun website khusus untuk para penyandang disabilitas berkreasi dan memasarkan hasil kreasi mereka. Website creativedisabilitiesgallery.com itu tak hanya mampu membuka ruang baru agar para penyandang disabilitas berkarya, namun juga memasarkan produk mereka dan mengakses marketplace dengan lebih mudah, lebih luas, dan lebih cepat.
“Dari 18 November hingga 2 Desember 2020 sudah ada 8.500 pengunjung, 627.000 halaman yang dibuka, dan total klik halaman sebanyak 1.500.000,”kata Mensos Juliari dalam puncak peringatan HDI 2020, Kamis (3/12) yang ditayangkan di saluran YouTube Kementerian Sosial.
Pada saat peringatan Hari Disabilitas Internasional 2020 yang bertema “Building Back Better: toward a disability-inclusive, accessible and sustainable COVID-19 World” itu, Mensos Juliari berharap kehidupan masyarakat penyandang disabilitas di Indonesia dapat menjadi lebih maju lagi dalam nilai kesetaraan. Menurutnya, tujuan utama peringatan HDI ini adalah untuk mendorong peningkatan upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.