Kasus COVID-19 di Jateng Meroket, Ganjar: Saya Minta Partai dan Paslon Tidak Ramai-ramai di Kampanye Terakhir

Potret Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di berbagai kesempatan | Dokumen Humas Jawa Tengah
AKURAT.CO Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap hari terakhir kampanye besok tidak menjadi pemuncak keramaian masa kampanye. Dia berharap seluruh pihak yang berkepentingan dalam kontestasi Pilkada serentak di 21 Kabupaten dan Kota se Jawa Tengah menjaga situasi agar tidak terjadi lonjakan kasus positif Covid-19.
Provinsi Jawa Tengah belakangan menjadi salah satu provinsi dengan peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air yang tinggi. Salah satu faktor yang jadi pemicu adalah berkembangnya kluster keluarga pasca liburan panjang akhir Oktober hingga awal November lalu.
Ganjar rupanya tak ingin situasi sulit itu berulang. Karenanya, dia menyerukan agar hari terakhir kampanye dilakukan dengan tidak berkerumun. Pelaksanaan kampanye di hari terakhir idealnya dilakukan dengan cara daring.
baca juga:
"Minggu besok ini hari terakhir kampanye. Saya meminta agar partai-partai pengusung, pendukung, pasangan calon nggak usah deh mengakhiri kampanye dengan ramai-ramai Krn itu pasti menimbulkan kerumunan," katanya (5/12/2020).
Dia berharap imbauannya itu tidak dianggap angin lalu. Dia benar-benar ingin agar seluruh pihak tidak menyepelekan penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Kerumunan di hari terakhir sangat potensial jadi area penularan wabah Korona.
"Ini kita minta betul agar ini kampanye terakhir tidak usah ramai-ramai ini bisa dilaksanakan," ujarnya.
Menurut dia, Forkopimda beserta KPU dan Bawaslu Provinsi telah membicarakan itu secara serius. Mereka semua berharap agar penyelenggaraan kampanye hari terakhir dilakukan dengan cara daring.
"Itu hal-hal teknis yang kami bicarakan kemarin," ungkapnya.
KPU provinsi, kata dia, telah melaporkan kepadanya soal situasi terkini jelang coblosan di 21 kabupaten dan kota. Seluruh tahapan telah dilalui. AOD bagi KPPS yang sempat jadi isu hangat juga terus di distribusikan ke TPS. Sehingga pada hari H pelaksanaan tidak ada lagi petugas yang tak menggunakan APD.[]