Kuota dan Kepastian Haji 2021, DPR: Kita Tunggu Keputusan Pemerintah Arab Saudi

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily | ISTIMEWA
AKURAT.CO, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily menyebut bahwa kuota haji dan kepastian haji masih menunggu keputusan Pemerintah Arab Saudi. Ace kemudian menyinggung berbagai masalah haji, antara lain lamanya daftar tunggu.
Menurutnya, lamanya daftar tunggu dapat diatasi jika pemerintah Arab Saudi meningkatkan kapasitas Mina. Dengan begitu, kuota haji Indonesia juga bisa bertambah.
"Salah satu masalah haji kita adalah daftar tunggu. Untuk Bandung, kalau Anda daftar haji sekarang, maka berangkatnya 20 lagi. Kenapa panjang, karena kapasitas Mina terbatas. Nanti kalau Saudi menambah kapasitas Mina, mungkin daftar tunggunya dapat berkurang," kata Ace pada acara Diseminasi Pembatalan Pemberangkatan Haji Angkatan XXVIII, Jumat (4/12/2020).
baca juga:
Politisi Partai Golkar itu juga menjelaskan bahwa uang jamaah haji Indonesia yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji terus meningkat dan memberi banyak nilai manfaat bagi jamaah.
"Kalau bapak ibu mendaftar uangnya di mana, uangnya aman. Saat ini uangnya ada Rp139 triliun. Kemana uangnya, ditempatkan di bank bank syariah Rp32 triliun. Diinvestasikan di surat berharga Rp96 triliun. Ada yang diinvestasikan di dalam dan luar negeri. Jadi tidak benar kalau uang haji dipakai bangun jalan tol. Uang itu dikelola dan nilai manfaatnya untuk jamaah," lanjut Ace.
Pembicara lainnya Oman Fathurrahman, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag RI menyebut kebijakan penundaan haji memang sudah kita kaji secara matang terutama aspek keselamatan.
Oman menjelaskan bahwa penundaan penyelenggaraan ibadah haji adalah bukan hal baru. Pada era sebelumnya, sejarah mencatat beberapa kali dunia diserang wabah penyakit sehingga ketika haji dilaksanakan, banyak jamaah yang meninggal. Adapun terkait haji pada 2021, masih belum ada kepastian
"Sampai saat ini belum ada informasi kuotanya berapa. Mohon disampaikan kepada calon jamaah haji," jelas Oman. []