Berdalih Pemberantasan Separatisme, Prancis Bakal Tutup 76 Masjid

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan ada 76 masjid yang diduga separatis | AFP via The Independent
AKURAT.CO, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin berjanji pada Rabu (2/12) untuk memperkenalkan serangkaian tindakan 'besar dan belum pernah terjadi sebelumnya' guna memerangi terorisme. Di dalamnya terdapat juga kemungkinan penutupan hampir 80 masjid.
"Sebanyak 76 masjid kini dicurigai sebagai separatisme. Dalam beberapa hari ke depan, pemeriksaan akan dilakukan di tempat-tempat ibadah itu. Jika dugaan ini benar, saya akan mengajukan penutupannya," unggah Darmanin di Twitter pada Kamis (3/12), dilansir dari The Independent.
Ia juga membenarkan bahwa 66 migran tak berdokumen yang diduga radikal telah diusir dari Prancis. Selain itu, pemerintah negara tersebut telah membubarkan sejumlah organisasi, termasuk Kelompok Melawan Islamofobia di Prancis (CCIF), yang dituduh punya hubungan dengan jaringan 'radikal'. CCIF telah membantah tuduhan ini.
baca juga:
Tindakan pemerintah tersebut merupakan respons atas sejumlah serangan teroris mematikan yang mengguncang Prancis beberapa bulan terakhir. Di antaranya adalah pemenggalan seorang guru bernama Samuel Paty di Paris dan penikaman 3 orang di Nice.
Sebelum serangan teroris itu terjadi, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan pada awal Oktober bahwa ia menentang atas apa yang disebutnya sebagai 'separatisme Islam'. Ia pun berjanji mengontrol masjid dengan lebih ketat.
Dalam pidato yang sama, ia juga menggambarkan Islam sebagai agama dalam krisis. Pernyataan ini lantas menyebabkan demonstrasi massal di banyak negara.
Para kritikus menuding Macron dan pemerintah Prancis menghasut Islamofobia. Ada juga yang berpendapat pernyataan Macron yang menentang Islam adalah manuver kasar untuk mendapat dukungan dari sayap kanan.[]