Bayi Baru Lahir Ini Berusia 27 Tahun, Hanya 2 Tahun Lebih Muda dari Ibunya

Embrio Molly Gibson telah dibekukan sejak Oktober 1992 dan baru dilahirkan pada Oktober 2020 | NEDC via BBC
AKURAT.CO, Molly Gibson baru dilahirkan pada Oktober tahun ini. Namun, ia sebenarnya telah berusia 27 tahun.
Dilansir dari BBC, embrio Molly dibekukan pada Oktober 1992 dan disimpan seperti itu hingga Februari 2020 saat Tina dan Ben Gibson dari Tennessee, Amerika Serikat (AS), mengadopsinya. Bayi mungil ini pun memecahkan rekor baru sebagai embrio beku terlama yang kemudian dilahirkan. Uniknya, rekor itu sebelumnya dipegang oleh kakaknya sendiri, Emma.
Tina dan Ben menderita infertilitas selama hampir 5 tahun, hingga orang tua Tina melihat cerita tentang adopsi embrio di kanal berita lokal. Perempuan 29 tahun itu dan suaminya lantas menghubungi Pusat Donasi Embrio Nasional (NEDC), sebuah organisasi nirlaba Kristen di Knoxville yang menyimpan embrio beku. Embrio itu didapat dari pasien yang menjalani IVF (bayi tabung), tetapi mereka akhirnya memutuskan untuk menyumbangkannya, alih-alih menggunakannya.
Berkat itu, keluarga seperti pasangan Gibson dapat melahirkan embrio tak terpakai tersebut, meski tak berkaitan secara genetik dengan mereka. Menurut NEDC, ada sekitar 1 juta embrio manusia beku yang disimpan di AS saat ini. Kebanyakan yang mencari donasi embrio itu adalah pasangan yang punya masalah infertilitas.
"Mungkin 95 persen telah mengalami semacam infertilitas. Kami merasa terhormat dan istimewa dapat membantu pasangan tersebut mengembangkan keluarga mereka," ungkap Direktur Pemasaran dan Pengembangan NEDC Mark Mellinger.
Setelah mengadopsi embrio pertama mereka, Tina melahirkan Emma pada 2017. Molly dan Emma bersaudara kandung. Kedua embrio itu disumbangkan dan dibekukan bersama pada 1992. Uniknya saat itu, ibu mereka, Tina, baru berusia 1 tahun. Menurut NEDC, embrio Emma yang berusia 24 tahun adalah embrio tertua dalam sejarah yang pernah lahir, hingga rekor itu direbut oleh Molly yang lahir tahun ini.
Didirikan 17 tahun lalu, NEDC telah memfasilitasi lebih dari 1.000 adopsi dan kelahiran embrio. Kini mereka melakukan sekitar 200 transfer setiap tahun. Serupa dengan proses adopsi tradisional, pasangan dapat memutuskan mereka ingin adopsi embrio 'tertutup' atau 'terbuka'. Jadi, mereka dapat menentukan berkontak atau tidak dengan keluarga donor.
Menurut Mellinger, kontak ini bervariasi, mulai dari kiriman surel setiap tahun hingga hubungan seperti sepupu.
Pasangan pun diberikan 200-300 profil donor, lengkap dengan riwayat demografi keluarga donor. Saking banyaknya, pasangan Gibson kebingungan hingga akhirnya meminta nasihat NEDC. Seorang karyawan lantas menyarankan mereka memilih sesuatu yang 'konyol'.
"Saya dan suami adalah orang yang pendek. Jadi, kami mempersempitnya berdasarkan tinggi, berat badan, dan mencari sesuatu yang mirip dengan kami. Itu menyisihkan cukup banyak," kata Tina.
Menurut NEDC, masa simpan untuk embrio beku tidak terbatas. Namun, kerangka waktunya dibatasi oleh usia teknologi.
"Sangat mungkin suatu hari nanti akan ada embrio berusia 30 tahun yang lahir," ujar Mellinger. []