PBNU Sayangkan Tindakan Pengepungan Rumah Ibunda Mahfud MD

Sejumlah pengurus PBNU yang hadir didalam rapat pertemuan antara lain, Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU Robikin Emhas, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (8/8). | ISTIMEWA
AKURAT.CO, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyayangkan tindakan pengepungan rumah Ibunda Menko Polhukam, Mahfud MD di Pamekasan, Madura oleh sejumlah massa.
"Menyayangkan tindakan pengepungan rumah Ibunda Bapak Mahfud MD," tegas Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini dalam keterangannya, Kamis (3/12/2020).
"Saya kira jika kita tidak setuju dengan tindakan atau pernyataan seorang pejabat, mungkin akan lebih tepat kita menyampaikan aspirasi dengan baik-baik dan bisa dilakukan dengan mendatangi kantor pemerintahan yang bersangkutan," imbuhnya.
Helmy mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) menolak keras segala bentuk ancaman, intimidasi, teror dan juga kekerasan dalam bentuk apapun. Karena menurutnya, segala sesuatu yang terkait dengan aspirasi harus disalurkan dengan memegang prinsip etika yang baik dan bermartabat.
Maka dari itu, Helmy berharap Ibunda Mahfud MD diberi kesabaran. Ia menyebut, NU melalui Barisan Ansor Serbaguna (Banser) telah melakukan upaya preventif dan melakukan penjagaan di rumah Ibunda Mahfud MD.
"Kami meminta kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan tindakan-tindakan yang bersifat provikatif. Kita percayakan sepenuhnya kepada tindakan aparat penegak hukum," tandasnya.
Kediaman ibunda Menko Polhukam Mahfud MD di Pamekasan, Madura didatangi massa. Massa menyatakan aspirasinya bahwa tidak setuju dengan pernyataan Mahfud Md terkait permasalahan hasil tes swab COVID-19 Habib Rizieq Shihab.
Selain itu, dalam video terdengar massa yang berteriak-teriak meminta Mahfud Md keluar dari rumahnya. "Mahfud, Mahfud, keluar Mahfud," teriak massa.[]