Pemprov Banten Raih Penghargaan Capaian Program HIV/AIDS dan IMS

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy | Istimewa
AKURAT.CO, Pemerintah Provinsi Banten menyabet penghargaan atas capaian Program Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dan Infeksi Menular Seksual (IMS) Tertinggi Tahun 2020 dari Kementerian Kesehatan RI pada Selasa (1/12/2020).
Provinsi Banten melaksanakan tiga program strategi aksi daerah (SRAD) dalam penanganan HIV/AIDS dan IMS. Adalah, Tiga Zero (3 Z), Tiga Eleminasi (3 E), dan 90.90.90 (Tiga 90). Ketiga program itu saling berhubungan dan mendukung satu sama lain.
Program Tiga Zero (3Z) meliput zero infection (tidak infeksi baru HIV/AIDS); zero AIDS related death (tidak ada kematian akibat AIDS); serta, zero discrimination (tidak ada stigma dan diskriminasi kepada penderita HIV/AIDS).
baca juga:
Kemudian, Program Tiga Eleminasi (3 E) mencakupi pencegahan penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Terakhir, Program 90.90.90 meliputi 90 dapat diketahui status baru HIV; 90 orang status baru HIV, 90 orang mendapatkan obat ARV gratis; serta 90 orang yang sudah mendapatkan pengobatan ini sumur hidup bisa mengalami penurunan kadar virusnya sebesar 90%.
Sementara itu, leading sector dalam penanganan HIV/AIDS di Provinsi Banten adalah Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Selain KPA, mitra kerja di luar OPD saat ini adalah Yayasan Bina Muda Gemilang (BMG), Yayasan Kotex Mandiri, KAPETA, serta OPSI.
Hingga kini terdapat 27 layanan rujukan HIV/AIDS di Provinsi Banten yang meliputi rumah sakit umum daerah, rumah sakit swasta, hingga pusat kesehatan masyarakat.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy sebagai Ketua Pelaksana KPA Provinsi Banten dalam Rapat Koordinasi Anggota Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten 2020 mengungkapkan terhadap tiga (3) zero diperlukan program komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) terhadap masyarakat khususnya tentang virus HIV.
Diharapkan, lanjut Wagub, pemanfaatan teknologi informasi dalam program KIE dapat membangun kesadaran publik terkait dengan upaya bersama pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi Banten. Termasuk pula melibatkan alim ulama dan tokoh lintas agama dalam program KIE pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi Banten.