Dilema RS UMMI, Pelayanan Berujung Laporan ke Polisi

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyapa massa yang memadati markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO, Manajemen RS UMMI Bogor mengungkap tekanan demi tekanan yang mereka alami selama proses perawatan Habib Rizieq Shihab (HRS) beberapa hari lalu. Manajemen RS UMMI merasa telah menjadi korban dalam sengkarut seoutar kesehatan pimpinan Ormas FPI itu.
Dirut RS UMMI Bogor mengungkapkan kronologis pelaksanaan swab test terhadap HRS. Dia mengatakan, pada Jumat (27/11/2020) pukul 14.00, tim Satgas Covid-19 Kota Bogor mendatangi RS itu. Pihak RS menerima kedatangan tim itu dengan baik.
Saat itu, mereka menyatakan telah siap melakukan pendampingan dalam pemeriksaan swab test terhadap HRS. Pihak RS UMMI lantas menyampaikan kepada pihak keluarga HRS perihal keinginan Satgas Covid-19 Kota Bogor. Tetapi, pihak keluarga HRS merasa tak perlu ada tes ulang. Sebab, sesuai kesepakatan awal, swab test dilakukan satu jam sebelum kedatangan mereka.
baca juga:
"Pada saat itu Walikota Bogor menyampaikan pada pukul 17.00 WIB agar dilakukan swab ulang serta mengirimkan tim medis dari Satgas Covid-19 Kota Bogor," ungkapnya.
Pihak RS kembali dibuat pusing. Permintaan Walikota Bogor itu lalu disampaikan lagi kepada keluarga HRS agar swab test ulang. Tim Satgas Covid-19 Kota tiba di RS UMMI pukul 17.45 dan diterima oleh Manajemen RS UMMI serta pihak keluarga HRS. Setelah bernegosiasi untuk swab test ulang, pihak keluarga HRS tetap pada pendiriannya bahwa dia telah di swab test oleh tim dokter pribadi.
"Karena pihak keluarga Habib Rizieq Shihab tidak bersedia, maka Tim Satgas Covid-19 Kota Bogor meminta agar perawat yang merawat Habib Rizieq Shihab agar dilakukan swab, maka pihak RS UMMI mengkoordinasikan agar perawat yang bersangkutan dilakukan swab pada saat itu Tim Satgas Covid 19 Kota Bogor melakukan swab terhadap perawat RS UMMI sekitar pukul 18.25 WIB," ujarnya.
Tak berselang lama, Walikota Bogor Bima Arya menghubungi pihak RS UMMI. Politikus PAN itu menyatakan bahwa dia sedang menuju RS UMMI bersama Kapolres, DANDIM dan pihak lain untuk meminta agar HRS dilakukan swab ulang.
"Kami berkoordinasi kembali dengan pihak keluarga dan dari pihak keluarga menyampaikan kepada Walikota bahwa Habib tidak bersedia untuk di swab ulang. Karena sebelumnya sudah di swab," ujarnya.
Pada Sabtu (28/11/2020), HRS memutuskan keluar dan meninggalkan RS itu pukul 19.30 WIB setelah selesai menjalani observasi, perawatan dan Medical Check Up di RS UMMI.