Soal Potensi Maladministrasi Penyaluran APD ke TPS, Ini Tanggapan KPU

Pengurus Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat membagikan baju hazmat dan masker kepada para jurnalis/pewarta foto Jakarta di Sekretariat PFI, Guntur, Jakarta, Sabtu (16/5/2020). Baju hazmat atau alat pelindung diri (APD) tersebut dibagikan kepada para jurnalis foto yang terpaksa harus meliput daerah yang berada dalam zona merah penyebaran virus corana. Hal tersebut untuk memberikan keamanan kesehatan kepada para jurnalis foto yang masih bekerja selama pandemi virus corona atau COVID-19. | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memastikan bahwa pada hari H pencoblosan pada 9 Desember, seluruh anggota KPPS bakal dilengkapi alat pelindung diri (APD).
Selain APD, KPPS juga bakal didampingi petugas medis untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. KPU menyadari, pemilihan di masa pandemi harus memprioritaskan keselamatan warga.
Pernyataan itu disampaikan Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU RI Eberta Kawima menanggapi hasil investigasi Ombudsman RI melalui YouTube Ombudsman (2/12/2020). Dia menjelaskan, terkait distribusi APD ke TPS, hingga kini memang masih terus berlangsung.
baca juga:
"Terkait hal-hal menyangkut laporan, progresnya masih jalan terus. Namun demikian kami harus bisa pastikan bahwa nanti pada 9 Desember, karena keselamatan masyarakat adalah prioritas, tentu alat-alat pelindung diri yang 3 macam itu dan alat Prokes lain spt Riau dan handsanitezer tentu akan kami siapkan," katanya.
Tiga APD yang dia maksud adalah Face Shield, masker dan sarung tangan. Pengadaan APD, kata dia, dilakukan oleh KPUD Provinsi dan Kabupaten penyelenggara Pilkada. Meski begitu, KPU RI terus memonitor perkembangan distribusinya setiap hari.
"Intinya kami terus update laporan. Kami tentu tidak bisa mengetahui perkembangan terkait APD ini yang terakhir tanpa ada laporan dari teman-teman di daerah," katanya.
Dia mensinyalir lambannya distribusi APD ke TPS disebabkan kondisi KPUD yang saat ini sedang sangat sibuk. Sebab, selain harus mendistribusikan peralatan ke TPS, mereka juga harus memantau pengiriman barang APD yang dikirim oleh pemenang tender secara elektronik.
"Saya yakin dan saya juga tau dan memahami bahwa teman-teman daerah sekarang ini sedang dalam kondisi repot masih sibuk terkait dengan mereka harus melakukan distribusi, mereka harus melakukan pengiriman, mereka harus melakukan penerimaan barang juga dari perusahaan yang sudah selesai mengadakan dan kemudian mengirim namun tetap laporan kami monitoring dan evaluasi," katanya.
Dia mengatakan, bila dalam pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan suara terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan masalah kesehatan, petugas KPPS akan dibantu petugas medis membawa pemilih ke pusat kesehatan.