Sempat Turun karena Merapi, Tingkat Okupansi Hotel di DIY Berangsur Naik

AKURAT.CO, Naiknya status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada 5 November 2020 lalu sempat memberikan dampak pada tingkat okupansi hotel. Namun, menjelang momen libur akhir tahun angka reservasi mulai meningkat kembali.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranawa Eryana mengatakan, aktivitas Gunung Merapi cukup memengaruhi kunjungan wisata di DIY. Menurutnya, tingkat okupansi hotel adalah salah satu indikatornya.

Rata-rata hotel di DIY sempat mengalami pembatalan reservasi kamar hingga 30 persen dari okupansi semula 60 persen. Deddy menduga situasi ini juga tak terlepas dari faktor meningkatnya jumlah kasus COVID-19 yang masih tinggi.

"Kalau peningkatan kasus semua wilayah juga mengalami, tinggal kita menerapkan protokol kesehatan. Secara disiplin, ketat, dan jujur," ujar Deddy, Selasa (1/12/2020).

Saat ini tingkat pemesanan kamar mulai meningkat kembali menjadi 45 persen, untuk periode 15 November sampai 2 Desember 2020.

Peningkatan tertinggi dialami hotel di sektor tengah atau pusat Kota Yogyakarta. Sektor barat, selatan, dan timur di DIY bagaimanapun turut menunjukkan kenaikan.

Anggota Satgas COVID-19 dari PHRI DIY menjelang akhir tahun ini rutin melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke hotel dan restoran. Memastikan seluruh aturan adaptasi kebiasaan baru terpenuhi sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

Mereka yang melanggar, akan diberi peringatan terlebih dahulu hingga maksimal tiga kali. "Kalau masih tetap melanggar akan kami laporkan ke pihak penegakan hukum Satgas COVID-19, pencabutan surat verifikasi sampai mengeluarkan dari keanggotaan PHRI," tegas Deddy.

Lebih jauh, dengan adanya ketegasan dalam penerapan aturan kebiasaan baru ini, pihaknya berharap wisatawan kembali berminat mengunjungi DIY. Sekalian ia mengimbau agar para wisatawan tak perlu takut melancong selama masih berada di radius aman Merapi.