Imparsial Desak Pemerintah Pulihkan Keadaan di Sigi Pasca Pembantaian Satu Keluarga

Ilustrasi - Pembunuhan | AKURAT.CO/Candra Nawa
AKURAT.CO Duka mendalam dan simpati masyarakat terhadap korban pembantaian dan masyarakat yang terdampak di Desa Lembantonga, Kabupaten Sigi, Poso terus mengalir.
Menanggapi peristiwa itu, Imparsial mengutuk keras dan mendorong aparat segera menangkap dan menghukum pelaku sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam siaran persnya (1/12/2029), Imparsial mengecam aksi kekerasan dan pembunuhan yang terjadi di Sigi Poso itu. Meski begitu, upaya pengejaran dan penangkapan terhadap pelaku harus di lakukan dengan prinsip kehati-hatian dan sesuai dengan aturan hukum agar tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang tidak bersalah.
baca juga:
Mereka mengatakan, segala bentuk kekerasan dan pembunuhan yang menjadikan masyarakat sebagai target sasaran tidak di benarkan dengan dalih dan alasan apapun.
Tindakan pembantaian di Sigi, Poso itu merupakan tindakan yang tidak beradab dan melawan hukum yang harus diusut hingga tuntas. Aksi-aksi teror terhadap masyarakat merupakan bentuk tindakan yang tidak bisa di benarkan dengan dalih dan alasan apapun.
"Negara harus hadir untuk memastikan rasa aman di masyarakat. Negara harus dapat memastikan bahwa tindakan serupa tidak lagi terjadi di masa datang. Untuk itu, aparat keamanan perlu memastikan jaminan rasa aman masyarakat di Sulawesi Tengah dengan langkah-langkah yang lebih antisipatif dan lebih terukur," katanya dalam siaran persnya yang ditandatangani Wakil Direktur Imparsial Ghufron Mabruri.
Imparsial mendesak agar pemerintah melakukan upaya pemulihan keadaan dan memenuhi hak korban kekerasan dan teror di Kabupaten Sigi. Desakan itu sesuai dengan ketentuan dalam UU No. 5 tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
"Imparsial mendesak kepada negara untuk melakukan pemulihan keadaan dan memenuhi hak-hak korban kekerasan dan teror di Kabupaten Sigi, baik terhadap keluarga korban meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka," ungkapnya.
Para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat juga diminta berperan aktif menenangkan masyarakat. Sehingga situasi kembali kondusif dan masyarakat tidak terpancing dengan aksi teror tersebut.
"Aksi-aksi teror dan upaya pencegahan konflik tidak cukup hanya mengandalkan peran negara untuk mengatasinya tetapi peran serta masyarakat selama ini menjadi penting dilakukan," ungkapnya.