Media Asing Soroti Aksi Teroris yang Bunuh 1 Keluarga di Sigi, Disebut Bukan Masalah Agama

Polisi memeriksa sebuah desa di Sulawesi Tengah usai diserang militan pada Sabtu (28/11) | Handout via South China Morning Post
AKURAT.CO, Indonesia baru-baru ini digegerkan dengan pembunuhan terhadap satu keluarga di Sulawesi Tengah oleh sisa-sisa kelompok pro-ISIS. Kasus ini rupanya ikut menarik perhatian salah satu media internasional South China Morning Post (SCMP).
Dalam artikel yang dimuat pada Senin (30/11), SCMP melaporkan 4 penganut Kristen tewas, bahkan salah satu korban dipenggal kepalanya sebagai upaya kelompok itu untuk menabur teror di masyarakat. Kematian mengerikan anggota Gereja Bala Keselamatan di Sigi barat ini terjadi pada hari Sabtu (28/11) yang didalangi oleh Mujahidin Indonesia Timur (MIT), kelompok teroris yang berbasis di pegunungan kabupaten Poso.
Pemimpin MIT Ali Kalora memenggal salah satu korban sebagai tindakan balas dendam terhadap pembunuhan 2 militan mereka baru-baru ini, menurut Brigadir Jenderal Farid Makhruf, komandan pasukan militer di Sulawesi Tengah.
baca juga:
"Korban, Yasa, dipenggal saat dibunuh dengan disaksikan oleh istrinya yang berhasil melarikan diri," ungkap Farid.
Kepala pria itu ditemukan 10 meter dari tubuhnya. MIT diketahui melancarkan serangan pada akhir tahun.
"Jika kita tidak memburu dan menghentikan mereka, ini akan menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat," kata Farid.
Pada Desember 2018, kelompok itu memenggal kepala seorang warga di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dan meletakkannya di atas jembatan.
Menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikalisasi (PAKAR) Mohamad Adhe Bhakti, pembunuhan terbaru ini menunjukkan MIT semakin brutal.
"Saya perhatikan ini adalah pembunuhan dengan jumlah korban terbanyak dalam satu serangan. Sebelumnya, MIT biasanya menyerang 1 atau 2 orang saja," terang Adhe.