Komisi IX: Hasil Swab Perlu Dipublikasi Demi Keselamatan Orang yang Pernah Berinteraksi
DPR RI

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyapa massa yang memadati markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO, Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo menyayangkan sikap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang menolak agar hasil swab testnya tidak dipublikasikan secara luas.
"Memang ini hak pasien, seperti dalam UU praktik kedokteran untuk menjaga kerahasiaan. Namun ini adalah masa pandemi, demi keselamatan pasien dan demi keselamatan orang-orang disekitar yang pernah berinteraksi perlu dilindungi keselamatan untuk berhati-hati dan waspada," kata Handoyo ketika dihubungi, Senin (30/11/2020).
Menurutnya, hal ini perlu jadi pertimbangan kepada siapapun untuk bisa di catat oleh satgas dalam pengendalinan Covid-19, seandainya pasien yang di test ada penyakit menular seperti Covid-19.
"Bahkan dalam Undang-undang (UU) nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular disebutkan bagaimana mekanisme pengendalian penyakit menular dan ada ancaman bagi yang menghambat pengendalian penyakit menular seperti dalam pasal 14 UU nomor 4 tahun 1984," jelasnya.
Sementara terkait kabar bahwa HRS meninggalkan RS UMMI, ia meminta supaya hal tersebut harus menjadi tanggung jawab dari pihak rumah sakit jika terjadi sesuatu kepada yang bersangkutan.
"Ya kita berdoa smoga meninggalkan paksa RS UMMI benar adanya sudah sehat jadi tidak membahayakan pasien juga tidak membahayan orang lain," ujarnya.
Meski demikian, Politisi PDI Perjuangan itu mendorong HRS untuk bergandengan tangan bersama Pemerintah untuk melawan Covid-19. Baginya, semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, tokoh masyarakat maupun tokoh agama dan politik bisa berupaya memerangi Covid-19 dengan memberikan penerapan wajib 3 M (Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan).
"Jadi saya kira bila yang bersangkutan bersedia membantu dan bekerjasama melawan Covid-19 untuk melakukan kebiasaan baru 3 M sungguh sangat membantu dalam perang melawan Covid-19, dengan melakukan ini dan di ikuti santrinya tentu akan menyelamatkan banyak umat," ujarnya.
"Sekali lagi saya tekankan untuk mengajak ke semua pihak semua tokoh termasuk HRS untuk benar-benar kita selamatkan diri kita, selamatkan bersama dengan bergotong royong bersama pemerintah untuk mengendalian Covid-19," imbuhnya.[]