Pemerintah Kutuk Keras Pembantaian di Sigi, Tokoh Agama Diminta Tak Terprovokasi Isu SARA

Menkopolhukam Mahfud MD dalam acara silaturahmi bersama para seniman di Warung Bu Ageng, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Sabtu (29/8/2020) malam | AKURAT.CO/Kumoro Damarjati
AKURAT.CO, Pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD mengutuk keras pembantaian di Sigi, Sulawesi Tengah. Hal ini disampaikan Mahfud MD di akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (29/11/2020).
"Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu pelaku melaui Tim atau Satgas Operasi Tinombala terhadap para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap suatu kelurga yang menyebabkan terbunuhnya 4 orang di Sigi. Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya," kata Mahfud MD.
Kata dia, Pemerintah telah melakukan langkah-langkah termasuk melakukan pengejaran serta pengepungan terhadap tempat yang dicurigai memiliki kaitan dengan para pelaku.
"Pemerintah juga sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran, tadi tim Tinombala sudah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi serta pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku," kata dia.
Menurut pemerintah, pelaku pembataian adalah sisa-sisa kelompok Santoso atau biasa dikenal Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
"Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur. Kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi, dan operasi Tinombala, atau Satgas Tinombala sedang mengejar sekarang," ucapnya.
Lebih lanjut, pemerintah berharap, para pimpinan umat beragama khususnya di Sulawesi Tengah, tetap jalin silaturahim agar masyarakat tidak terprovokasi isu-isu sara.
"Diharapkan oleh Pemerintah kepada seluruh pimpinan umat beragama di Sulawesi Tengah terutama, terus melakukan silaturahim, untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu sara. Karena sebenarnya yang terjadi bukan di sebuah gereja, tetapi memang di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat," katanya.
"Tetapi pelakunya memang Mujahidin Indonesia Timur. Demikian sikap pemerintah, nanti setiap perkembangannya akan diinformasikan," ujarnya.
baca juga:
Sebelumnya, Pemerhati politik Rustam Ibrahim menunggu pernyataan Presiden RI Joko Widodo soal pembunuhan yang terjadi di Dusun 5 Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Sigi, Sulawesi Tengah.
"Presiden @jokowi mengecam kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, Perancis. Kita tunggu pernyataan Presiden soal pembunuhan yang terjadi di Sigi @mohmahfudmd," tulis Rustam Ibrahim di akun Twitter @RustamIbrahim, Minggu (29/11/2020).[]