Kapolda: Tak Ada Gereja Dibakar saat Kekerasan di Sigi

Ilustrasi - Kebakaran | AKURAT.CO/Candra Nawa
AKURAT.CO, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso, menegaskan bahwa tidak ada bangunan gereja yang terbakar atau dibakar dalam kejadian kekerasan yang melanda daerah di Kabupaten Sigi.
“Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada gereja yang dibakar,” kata Baso, dalam jumpa pers di Palu, Minggu (29/11/2020).
Ia mengatakan yang dibakar oleh pelaku orang tidak dikenal (OTK) hanya rumah yang dijadikan tempat pelayanan umat. “Di lokasi TKP ada 50 rumah transmigrasi setempat dan 50 rumah itu ada sembilan yang dihuni tetap kalau yang lainnya kembali,” katanya.
baca juga:
Ia menjelaskan dari sembilan rumah ini dihuni bukan hanya warga dari satu suku dan agama saja, namun terjalin toleransi yang sangat bagus di lokasi itu.
Ia mengatakan, pada 09.00 WIB Jumat (27/11/2020), salah satu rumah didatangi sekitar delapan OTK, yang masuk lewat belakang mengambil beras sekitar 40 kilogram.
“Setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban,” katanya.
“Setelah itu OTK membakar rumah sebanyak kurang lebih enam rumah dan saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang,” katanya.
Baso memastikan pelaku kekerasan menyebabkan korban jiwa di Kabupaten Sigi itu diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. “Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kita konfirmasi dengan foto-foto, DPO MIT Poso, ada kemiripan,” katanya.
Ia mengatakan saat ini situasi kondusif dan aparat keamanan sudah melakukan trauma heling kepada warga setempat untuk takut terkait kejadian itu.[]