KPU Gunung Kidul Kekurangan 3.991 Surat Suara

Ilustrasi Pilkada Serentak | Istimewa
AKURAT.CO, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan pihaknya masih kekurangan 3.991 lembar surat suara usai menyelesaikan kegiatan pelipatan surat suara untuk Pemilihan Kelapa Daerah 2020, 9 Desember mendatang.
"Kebutuhan surat suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 sebanyak 617.748 lembar dengan rincian dalam kondisi baik 613.757 lembar, rusak 3.562 lembar, dan kurang kirim 429 lembar. Setelah kami menyelesaikan penyortiran dan pelipatan surat suara yang dilaksanakan pada Selasa sampai Jumat dengan melibatkan 120 orang, masih ada kekurangan sebanyak 3.991 lembar surat suara," kata Ketua KPU Gunung Kidul Ahmadi Ruslan Hani di Gunung Kidul, Minggu (29/11/2020).
Ia mengatakan pihaknya sudah membuat berita acara jumlah surat suara yang rusak dan surat suara yang belum dikirim. Kemudian, pihaknya juga sudah menghubungi pihak ketiga, yakni penyedia surat agar segera dikirim kekurangannya, supaya dapat diselesaikan pelipatannya untuk segera didistribusikan.
baca juga:
"Kami berharap kekurangan surat suara yang rusak dan kekurangannya segera dikirim. Kami harus melaksanakan tahapan ini tepat waktu supaya tidak mengganggu tahapan distribusi logistik," jelasnya.
Ahmadi mengatakan pada tahapan distribusi logistik ada ada dua kategori logistik yakni logistik untuk kelancaran pemilihan seperti surat suara, kotak suara, alat bantu pencoblosan hingga formulir rekapitulasi. Kedua berkaitan dengan alat pelindung diri (APD) petugas saat pilkada di tengah pandemi.
"Kami harus memastikan logistik kedua jenis ini harus lengkap di setiap tempat pemungutan suara (TPS)," katanya.
Ia mengatakan di Gunung Kidul ada 1.900 TPS yang digunakan dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. KPU sudah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Gunung Kidul sebanyak 599.850 jiwa. Jumlah ini terdiri dari pemilih perempuan sebanyak 307.757 jiwa dan sisanya sebanyak 292.093 pemilih laki-laki.
"Kami mentargetkan tingkat partisipasi sebanyak 72 persen. Target ini sudah sangat realistis karena belajar dari kondisi pilkada sebelumnya, dan kondisi pandemi saat ini," katanya. []