FOTO Budi Daya Tanaman Hidroponik di Lingkungan Pesantren

Santri saat melakukan perawatan sayuran hidroponik di Kebun Gizi Hidroponik Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (26/11/2020). Beragam jenis sayuran hidroponik, seperti pakcoy, bayam, kangkung, sawi, dan selada dikelola secara mandiri oleh para santri. Selain untuk dikonsumsi secara internal, sayuran tersebut juga dijual ke warga sekitar dan beberapa pasar swalayan dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp20 juta per bulan. AKURAT.CO/Endra Prakoso

Santri saat melakukan perawatan sayuran hidroponik di Kebun Gizi Hidroponik Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (26/11/2020). Beragam jenis sayuran hidroponik, seperti pakcoy, bayam, kangkung, sawi, dan selada dikelola secara mandiri oleh para santri. Selain untuk dikonsumsi secara internal, sayuran tersebut juga dijual ke warga sekitar dan beberapa pasar swalayan dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp20 juta per bulan. AKURAT.CO/Endra Prakoso

Santri saat menanam sayuran hidroponik di Kebun Gizi Hidroponik Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (26/11/2020). Beragam jenis sayuran hidroponik, seperti pakcoy, bayam, kangkung, sawi, dan selada dikelola secara mandiri oleh para santri. Selain untuk dikonsumsi secara internal, sayuran tersebut juga dijual ke warga sekitar dan beberapa pasar swalayan dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp20 juta per bulan. AKURAT.CO/Endra Prakoso

Santri saat melakukan perawatan sayuran hidroponik di Kebun Gizi Hidroponik Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (26/11/2020). Beragam jenis sayuran hidroponik, seperti pakcoy, bayam, kangkung, sawi, dan selada dikelola secara mandiri oleh para santri. Selain untuk dikonsumsi secara internal, sayuran tersebut juga dijual ke warga sekitar dan beberapa pasar swalayan dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp20 juta per bulan. AKURAT.CO/Endra Prakoso

Santri saat melakukan perawatan sayuran hidroponik di Kebun Gizi Hidroponik Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (26/11/2020). Beragam jenis sayuran hidroponik, seperti pakcoy, bayam, kangkung, sawi, dan selada dikelola secara mandiri oleh para santri. Selain untuk dikonsumsi secara internal, sayuran tersebut juga dijual ke warga sekitar dan beberapa pasar swalayan dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp20 juta per bulan. AKURAT.CO/Endra Prakoso

Santri saat melakukan perawatan sayuran hidroponik di Kebun Gizi Hidroponik Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (26/11/2020). Beragam jenis sayuran hidroponik, seperti pakcoy, bayam, kangkung, sawi, dan selada dikelola secara mandiri oleh para santri. Selain untuk dikonsumsi secara internal, sayuran tersebut juga dijual ke warga sekitar dan beberapa pasar swalayan dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp20 juta per bulan. AKURAT.CO/Endra Prakoso

Santri saat melakukan perawatan sayuran hidroponik di Kebun Gizi Hidroponik Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (26/11/2020). Beragam jenis sayuran hidroponik, seperti pakcoy, bayam, kangkung, sawi, dan selada dikelola secara mandiri oleh para santri. Selain untuk dikonsumsi secara internal, sayuran tersebut juga dijual ke warga sekitar dan beberapa pasar swalayan dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp20 juta per bulan. AKURAT.CO/Endra Prakoso

Santri saat melakukan perawatan sayuran hidroponik di Kebun Gizi Hidroponik Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (26/11/2020). Beragam jenis sayuran hidroponik, seperti pakcoy, bayam, kangkung, sawi, dan selada dikelola secara mandiri oleh para santri. Selain untuk dikonsumsi secara internal, sayuran tersebut juga dijual ke warga sekitar dan beberapa pasar swalayan dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp20 juta per bulan. AKURAT.CO/Endra Prakoso