Anak Buah Anies Optimis Sumur Resapan Bisa Sedot Banjir 6 Jam

Petugas Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menyelesaikan pembuatan sumur resapan di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (27/2/2019). Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta membangun 100 sumur resapan dengan kedalaman 4,5 meter dan diameter satu meter di kawasan Monas untuk meminimalisasi genangan sekaligus menampung air yang ditargetkan selesai Maret 2019. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO, Dinas Sumber Daya Air (DKI) Jakarta optimis sumur resapan yang dibangun di sejumlah titik bisa bikin banjir Ibu Kota kering dalam waktu 6 jam sebagaimana perintah Gubernur Anies Baswedan beberapa waktu lalu.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi yakin dengan pola penangan ini. Namun banjir yang ia maksud adalah luapan air karena hujan lokal. Bukan banjir kiriman atau luapan sungai dan banjir rob.
“Sesuai Ingub (Instruksi Gubernur) kita seoptimal mungkin dalam 6 jam, tapi dengan kondisi gitu (banjir karena hujan lokal),” kata Dudi ketika dikonfirmasi, Kamis (26/11/2020).
baca juga:
Dudi berujar, cara penanganan banjir model begini sudah terbukti efektif di beberapa tempat. Salah satunya di daerah Cawang, Jakarta Timur.
Sumur resapan di sana dimodifikasi sedemikian rupa sehingga ketika banjir melanda tidak terjadi sampai berlarut-larut.
“Contohnya di Cawang, jadi kita tambah lagi sumur resapannya dengan sumur bor dalam yang sampai ke lapisan pasir. Ternyata waktu hujan lokal setempat lumayan efektif untuk mengurangi genangan di Jalan, DI Pandjaitan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (Kadis SDA) DKI Jakarta Juani Yusuf mengatakan, ada kawasan tertentu di Jakarta cukup rumit dalam melakukan pengendalian banjir, misalnya di kawasan yang memiliki kontur tanah cekung.
Banjir di daerah dengan kontur tanah seperti ini diklaim hanya bisa kering secara alamiah. Juani menaku penangan banjir di tempat seperti ini bisa lebih dari 6 jam.
“Kalau daerah cekung mungkin (banjir) bisa lebih dari 6 jam," kata Juani.