Pilkada 2020, Mayoritas Masyarakat Pilih Pemimpin dari Putra Asli Medan
Pilkada 2020

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat mengunjungi Medan pada 23 November 2020 untuk konsolidasi bersama Akhyar-Salman, calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang diusung Partai Demokrat. | ISTIMEWA
AKURAT.CO, Dari 270 wilayah yang menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2020 ini, ada beberapa daerah yang mencuri perhatian nasional. Salah satunya Pilkada Medan.
Pertarungan antara pasangan dua putera Medan melawan menantu Presiden yang menggandeng pengusaha muda, tak pelak melambungkan Pilkada Medan ke panggung nasional.
Kontestasi lokal rasa nasional ini mendorong tokoh-tokoh nasional untuk datang ke Medan, memberi dukungan bagi jagoan masing-masing.
baca juga:
Misalnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, datang berkampanye di Medan pada 15 November lalu, untuk menyambangi masyarakat Jawa yang cukup banyak di kota multietnik ini. Seminggu kemudian, giliran Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang mengunjungi Medan pada 23 November.
AHY sendiri terbilang rajin ke Medan. Tahun 2018 lalu, ia datang dalam kapasitas sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, untuk berkampanye bagi cagub Eddy Rachmayadi dan cawagub Musa Rajekshah (Ijeck). Dalam kedatangan kali ini, AHY menyempatkan diri bersilaturahmi dengan Gubernur Eddy.
“Kunjungan kali ini tidak ada hubungannya dengan politik, murni silaturahmi yunior pada seniornya,” tulis AHY pada akun Instagramnya, Senin (23/11/2020).
Ia bercerita, saat sama-sama masih dinas militer, Letjen Eddy Rachmayadi adalah Panglima Kostrad, satuan andalan TNI AD dimana Mayor Agus Harimurti Yudhoyono menjadi salah satu perwiranya.
Diketahui, dalam Pilkada Kota Medan, Partai Demokrat mengusung Akhyar Nasution, Wakil Wali Kota Medan (2016-2021) yang menjadi Plt. Walikota Medan (2019-2020) sebagai calon Wali Kota. Ia didampingi H. Salman Alfarisi, Lc., MA, Wakil Ketua DPRD Sumut sebagai calon Wakil Wali Kota.
Keduanya putra Medan tulen, dimana Akhyar lahir tahun 1966 dan menyelesaikan seluruh pendidikan serta menempuh karirnya di Medan, baik dalam berbisnis maupun berpolitik. Akhyar menempuh karirnya dari bawah, jadi faham betul lika-liku kota Medan. Salman juga lahir di Medan, tahun 1973. Bedanya ia merantau untuk belajar, mulai dari nyantri di Madura, sekolah perbankan syariah di Jakarta, lalu mendapat beasiswa untuk belajar di Madinah, Saudi Arabia, kemudian ke Malaysia untuk program S2. Kini Salman baru diterima di program doktoral di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.