Mantan Intelijen AS yang Berkhianat untuk Israel Dibebaskan, Netanyahu Janji Sambut Hangat

Jonathan Pollard dan istrinya akan pindah ke Israel usai batas pembebasan bersyaratnya berakhir | New York Post
AKURAT.CO, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan memberi sambutan hangat kepada mantan agen intelijen yang akan dibebaskan dari penjara Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Jonathan Pollard, seorang warga AS, telah mendekam di penjara selama 30 tahun karena memata-matai negaranya sendiri untuk Israel. Mantan analis intelijen Angkatan Laut AS ini ditangkap pada 1985 di luar kedutaan Israel di Washington. Saat itu, ia berupaya mencari perlindungan dari penegak hukum.
Pollard mengaku bersalah pada 1985 atas konspirasi melakukan spionase. Kepada Israel, ia memberikan ratusan dokumen rahasia yang diperolehnya di pos intelijen angkatan lautnya dengan imbalan ribuan dolar.
baca juga:
Pollard kemudian divonis penjara seumur hidup pada 1987. Israel juga sudah lama mendesak pembebasannya, tetapi ditolak oleh sejumlah presiden AS.
Pada Jumat depan (27/11), batas pembebasan bersyarat yang berlaku usai pembebasan Pollard pada 2015 berakhir. Pria 66 tahun ini pun ingin pindah ke Israel bersama istrinya, Esther. Pasalnya, saat di penjara, ia dianugerahi kewarganegaraan Israel.
"Kami menanti Anda, bahkan selama masa virus corona, dengan tangan terbuka. Anda akan menerima pelukan tulus dari rakyat Israel," kata Netanyahu dalam video panggilan telepon dengan Pollard dan Esther pada Senin (23/11).
Pemimpin Israel ini bahkan menjanjikan kehidupan yang nyaman di negara itu.
"Anda berdua dapat mengejar minat Anda dan kami dapat merawat Esther dengan perawatan medis terbaik di dunia," sambungnya, merujuk pada istri Pollard yang sedang sakit.
Netanyahu bahkan ingin Pollard menganggap Israel sebagai tanah airnya sendiri.
"Saya ingin memberi selamat kepada Anda karena mimpi buruk Anda sudah berakhir. Anda bisa pulang ke rumah, ke Israel. Ini benar-benar akan menjadi momen besar bagi kita semua," pungkasnya. []