Buya Syafii Sebut Mendewakan Pengaku Keturunan Nabi sebagai Perbudakan Spiritual

Mantan Ketum PP Muhammadiyah Buya Syafii | AKURAT.CO/Heri Supriyatna
AKURAT.CO, Baru-baru ini, Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii, menjadi sorotan terkait komentarnya soal pengaku keturunan nabi.
Adapun komentar dari Buya Syafii tersebut pertama kali muncul di media sosial. Yakni dari akun Twitter @SerambiBuya, Sabtu (21/11).
Menurutnya, kelompok yang mendewakan seseorang yang mengaku keturunan dari Nabi merupakan suatu perbudakan secara spiritual.
baca juga:
"Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual," kata Buya Syafii, seperti dilansir dari akun Twitter @SerambiBuya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa fenomena tersebut sudah mendapat kritik keras sejak dulu. Termasuk oleh Presiden RI pertama, Soekarno.
"Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini," lanjut Buya Syafii.
Diketahui, akun Twitter tersebut bukan merupakan milik Buya Syafii. Hal ini dikarenakan Buya Safii tidak memiliki akun Twitter secara pribadi. Namun, unggahan dari akun tersebut bersumber langsung dari perkataan Buya Syafii.
Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual. Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini. Ahmad Syafii Maarif pic.twitter.com/gcRTK2olxL
— Serambi Buya (@SerambiBuya) November 21, 2020
Berdasarkan pantauan AKURAT.CO, Senin (23/11), akun tersebut juga menuliskan perkataan Buya Safii lainnya. Salah satunya adalah nasib akhir dari para pelaku pengaku keturunan Nabi.
"Gelar habib, dan 1.001 gelar lain yang mengaku keturunan nabi, atau keturunan raja, hulubalang/keturunan bajak laut, perompak lanun yang menjadi raja, sultan, dianggap suci oleh sebagian orang akan runtuh berkeping berhadapan dengan penegasan ayat Alquran," tulis akun Twitter @SerambiBuya.