Wapres Ma'ruf Amin akan Bertemu Rizieq, Denny Siregar: Maaf Kyai, Apa Pentingnya?

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyapa massa yang memadati markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO, Pegiat media sosial Denny Siregar merespon isu rencana pertemuan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.
Menurut Denny Siregar, pertemuan tersebut hanya akan membesarkan nama Habib Rizieq Shihab. Sebab merasa menjadi orang penting karena bertemu Wapres.
Lebih lanjut, Denny Siregar lalu mempertanyakan, apa pentingnya bertemu dengan pentolan FPI tersebut.
"Maaf, Kyai.. Pertemuan itu hanya membesarkan nama Rizik, seolah dia dianggap penting. Apa pentingnya bertemu dengan seseorang yang mau menggal kepala orang?" Tulis Denny Siregar di akun Twitter @Dennysiregar7, Minggu (22/11/2020).
Maaf, Kyai..
Pertemuan itu hanya membesarkan nama Rizik, seolah dia dianggap penting. Apa pentingnya bertemu dgn seseorang yang mau menggal kepala orang ?https://t.co/qw6ypoRTm4— Denny siregar (@Dennysiregar7) November 20, 2020 baca juga:
Sebagaimana diberitakan, dalam keterangan persnya Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyambut baik gagasan pertemuan dengan pimpinan ormas FPI tersebut, seperti disampaikan Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, Jumat (20/11/2020).
“Terhadap gagasan pertemuan itu Wapres tidak ada masalah. Wapres welcome, artinya itu hal yang bisa dilakukan selama membawa kebaikan bagi bangsa dan negara,” kata Masduki.
Masduki juga mengatakan telah ada organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam yang sudah menawarkan diri untuk menyelenggarakan pertemuan tersebut.
“Sudah ada (ormas) yang sudah bertemu, tapi saya tidak bisa bercerita lebih dari itu,” katanya.
Masduki juga mengatakan persepsi politis tidak dapat dihindari apabila pertemuan tersebut berlangsung. Namun, dia menegaskan pertemuan tersebut bukan merupakan hal yang harus dijadikan polemik sepanjang dapat membawa kebaikan.
“Wapres, sebagai figur ulama dan juga orang nomor dua di Indonesia, mempunyai perhatian penuh bagaimana menyelesaikan keriuhan di masyarakat; dan itu perlu dijembatani, jangan sampai menimbulkan hal tidak baik ke depan,” katanya.[]