Soal Baliho Habib Rizieq, Denny Siregar: Kalau Sudah TNI yang Turunkan, Mau Apa? Langsung Pada Tiarap

Pegiat Media Sosial Denny Siregar | Twitter/@Dennysiregar7
AKURAT.CO, Pegiat media sosial Denny Siregar menilai Ormas Front Pembela Islam (FPI) tidak takut dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta terkait pemasangan baliho tidak berizin.
"Kenapa harus TNI yang turunkan baliho Riziek? Kenapa bukan @SatpolPP_DKI? Karena FPI gak takut sama Satpol PP. Baliho diturunkan (Satpol PP), mereka (FPI) naikkan lagi," kata Denny Siregar menggunakan akun Twitter @Dennysiregar7, Jumat (20/11/2020).
Menurut Denny, FPI bisa 'dijinakan' TNI. Kata dia, tidak ada yang berani dengan TNI saat menurunkan baliho bergambar Rizieq Shihab.
baca juga:
Pernyataan itu dibuat Denny untuk menyindir pernyataan politisi NasDem dan politisi Partai Gerindra Fadli Zon.
"Kalau sudah TNI yang turunkan, mau apa? Langsung pada tiarap. Rakyat pun merasa aman. Masak gini saja @NasDem sama @fadlizon harus gua ajarin ?" sindirnya.
Lagi pula, Denny Siregar beranggapan bahwa tak ada salahnya TNI turun ke masyarakat dan menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab.
"Itu menjawab rumour yang beredar liar bahwa TNI sedang tidak solid. Turunnya TNI juga membangun kepercayaan masyarakat awam. Gak usah diributin deh, ente-ente waktu Rizik bikin masalah pada kemana emang ? Diam kan ?" Ujarnya.
Kenapa harus TNI yang turunkan baliho Rizik ? Kenapa bukan @SatpolPP_DKI ?
— Denny siregar (@Dennysiregar7) November 20, 2020
Krn FPI ga takut ma Satpol PP. Baliho diturunkan, mrk naikkan lagi. Kalo udah TNI yg turunkan, mau apa ? Langsung pada tiarap. Rakyatpun merasa aman..
Masak gini aja @NasDem ma @fadlizon hrs gua ajarin ?
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mempertanyakan kaitan Pangdam Jaya mengurusi baliho. Sebab menurutnya ini diluar kinerja TNI.
Lebih lanjut, Fadli mengingatkan agar Anggota TNI tidak terseret dalam dunia politik.
"Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan dan tupoksi TNI. Sebaiknya jangan semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lagi “dwifungsi ABRI” imbangi “dwifungsi polisi”," kata Fadli Zon menggunakan akun Twitter @fadlizon.[]