Banyak Pengangguran di Jakarta, Anies Baswedan: Ini karena Krisis Kesehatan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan | Dok. Pemprov DKI Jakarta
AKURAT.CO, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menampik kalau banyak warganya yang kehilangan mata pencaharian imbas pandemi virus corona atau Covid-19.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Kamis (5/11/20200 kemarin, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 10,95 persen. Angka ini tertinggi di Indonesia. Kemudian di posisi kedua adalah Banten dengan angka pengangguran sebesar 10,64 persen.
“Jadi memang pandemi ini berdampak di aspek sosial, aspek ekonomi, aspek kegiatan keagamaan dan otomatis kemudian tercermin pada angka partisipasi tenaga kerja," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (6/11/2020).
baca juga:
Perkara perekonomian yang berbuntut pada tingkat pengguran ini lanjut Anies karena krisis kesehatan yang sedang menerjang Jakarta gara-gara penyebaran penyakit menular yang belum sanggup dibendung sampai sekarang.
Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berharap supaya masyarakat Ibu Kota bisa lebih mengedepankan protokol kesehatan. Ketika tingkat kesehatan mulai membaik maka pertumbuhan ekonomi juga akan menggeliat dengan sendirinya.
“Karena itulah, penting sekali bagi kita untuk bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena kontraksi ekonomi yang terjadi karena ada masalah krisis kesehatan,” ujarnya.
Anies menegaskan, selama Jakarta belum menemukan jalan keluar dari krisis kesehatan yang melanda saat ini, maka Ibu Kota selalu dihadapkan pada masalah ekonomi yang jelas berimbas pada penyerapan tenaga kerja lantaran sejumlah sektor yang tidak bisa beroperasi maksimal.
“Selama krisis Kesehatan ini belum tuntas pengendaliannya, maka kita akan selalu menyisihkan dampak ekonominya,” ujarnya.
Anies mengklaim pihaknya di Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan berbagai upaya untuk bisa keluar dari masalah ini dengan memperbaiki tingkat kesehatan gara-gara penyakit menular ini dengan rajin melakukan pelacakan kepada masyarakat yang terindikasi terpapar corona.
“Kita melihat penting sekali sisi pemerintah melaksanakan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) dengan serius, meningkatkan kemampuan testing, melakukan tracing secara optimal dan melakukan isolasi dan treatment bagi mereka yang terpapar. Sisi masyarakat juga perlu 3m dengan serius,” tuntasnya.[]