Serangan di Gereja hingga Konsulat, Macron Sebut Prancis Tak Akan Menyerah pada Terorisme

Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara kepada pers di luar Basilika Notre-Dame di Nice pada hari Kamis (29/10) | NBC News
AKURAT.CO, Presiden Prancis, Emmanuel Macron dilaporkan langsung mengunjungi Basilika Notre Dame Nice dan angkat bicara soal serangan teror Kamis (29/10) kemarin.
Dalam konferensi persnya, Macron menyerukan agar bangsa Prancis bisa menggunakan momen ini untuk lebih bersatu.
Selain itu, Macron juga tegas menyampaikan bahwa Prancis tidak akan menyerah pada aksi terorisme.
baca juga:
"Tekad mutlak kami dalam menghadapi aksi (terorisme) ini akan terus berlanjut dan kami akan melindungi semua warga negara kami. Sebagai tanggapan, pesan saya adalah salah satu dari keteguhan dan persatuan mutlak. Hanya ada satu komunitas di Prancis, komunitas nasional.
"Saya mengatakan ini dengan sangat jelas. Kami tidak akan menyerah pada terorisme," ucap Macron seperti dikutip oleh The Guardian.
Macron juga menjelaskan bahwa Prancislah yang saat ini berada dalam serangan. Terlebih, pada Kamis kemarin, insiden tidak hanya terjadi di Nice, melainkan juga di Konsulat Prancis di Jeddah serta kota Avignon.
"Adalah Prancis yang saat ini tengah diserang. Tiga rekan kami tewas di basilika di Nice hari ini dan pada saat yang sama situs konsuler Prancis diserang di Arab Saudi," tambah Macron.
Lebih lanjut, Macron juga sempat menyinggung insiden pembunuhan Pastor Jacques Hamel. Seperti diketahui, pada 2016 silam, Hamel yang seorang imam Katolik, digorok lehernya oleh dua pria dalam gereja Normandia.
Memperingati kematian Hamel itu, Macron pun menyebut bahwa Prancis akan selalu mendukung umat Katolik. Meski begitu, ia juga menjelaskan bahwa Prancis pada dasarnya tetap akan menjamin kebebasan beribadah bagi semua pemeluk agama.