Viral Ingin Bunuh Diri karena Dibully, Quaden Bayles Diundang jadi Penonton Istimewa Pertandingan Rugby

Quaden Bayles bersama tim rugby, Indigenous All-Stars NRL | Metro
AKURAT.CO, Bocah 9 tahun penyandang dwarfisme Quaden Bayles menjadi tamu istimewa dalam sebuah pertandingan rugby. Nama Quaden mencuat usai videonya viral di internet, dalam video tersebut ia menangis dan mengatakan ingin bunuh diri lantaran tidak tahan dibully.
Viralnya video tersebut membuat Quaden menerima banyak dukungan, termasuk dari kalangan selebriti. Bahkan, komedian Amerika Serikat menggalang dana untuk Quaden agar ia bisa ke Disneyland.
Dukungan terhadapnya tak berhenti di situ, Quaden baru-baru ini menjadi tamu istimewa pertandingan rugby. Pada pertandingan itu ia memimpin tim Indigenous All-Stars NRL memasuki lapangan mengenakan jersey klub layaknya pemain. Kerumunan di Stadion Super Cbus di Gold Coast meletus ketika mereka melihat Quaden berjalan bergandengan tangan dengan Kapten Joel Thompson menjelang pertandingan melawan Maori All-Stars.
baca juga:
Quaden mendapat undangan usai pihak klub menyaksikan videonya.
"Hei Quaden ... Hanya ingin mendoakan terbaik untukmu teman. Kami tahu kamu sedang mengalami masa sulit sekarang tetapi kami ada di sini utuk mendukungmu kawan."
"Kami hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja. Kami ingin Anda ada di sini, kami ingin Anda memimpin kami di akhir pekan," kata bintang Indigenous All-Stars NRL Latrell Mitchell dalam pesannya kepada Quaden, dilansir dari laman Metro, Senin (24/2).
"Ini akan menjadi hal yang berarti bagi kami. Pastikan Anda menjaga diri sendiri dan mudah-mudahan kami bisa bertemu Anda dalam beberapa hari ke depan," lanjutnya dalam pesan.

Laurey Daley selaku pelatih klub turut berbicara atas undangan tersebut.
"Kami ingin merangkulnya dan memasukkannya dalam beberapa kegiatan kami selama 48 jam ke depan, dia dan keluarganya, hanya untuk menunjukkan bahwa kami peduli dan kami di sini untuknya," katanya.
Selain ramai karena perundungan yang dialami, kisah Quaden juga ramai lantaran beredar kabar bahwa ia melakukan penipuan yang menyebut sebenarnya ia berusia 18 tahun, bukan 9. Hal itu kemudian dibantah oleh ibu Quaden, Yarraka Bayles.[]