
AKURAT.CO, Pegiat media sosial Muannas Alaidid meminta penyidik senior Komisi Pemberantas Korupsi Novel Baswedan menghapus cuitannya terkait kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi.
Muannas meminta menghapus cuitan tersebut untuk menghindari penyebaran hoaks soal kematian Ustaz Maaher.
"Twit ini sebaiknya dihapus, jangan sampai Anda dianggap menyebarkan hoax, apalagi anda bukan penyidiknya yang menangani kasusnya, laporan Maheer bukan delik pribadi soal penghinaan seperti yang Anda tuduhkan melainkan delik umum kebencian SARA yang kebetulan dilakukan terhadap ulama NU yang dimuliakan," tulis @muannas_alaidid dikutip AKURAT.CO pada Kamis (11/2/2021).
baca juga:
Muannas mengingatkan Novel, Maaher sempat dibawa ke RS Kramat Jati sewaktu menjadi tahanan Polri. Seminggu kemudian, Maaher kembali ke rumah tahanan.
"Dan sebelum meninggal 3 hari lalu, Maaher sudah berstatus tahanan kejaksaan yang dititipkan di Rutan Polri," kata dia.
Muanas juga menyarankan Novel untuk bertanya kepada kuasa hukum Maaher terkait pengajuan pembatanran atau penundaan penahanan ketika kliennya dirawat.
"Jadi setelah status tahanan pindah dari polri kekejaksaan, saya belum tahu apakah keluarga/kuasa hukumnya ajukan pembantaran lagi kekejaksaan ketika Maaher kembali jatuh sakit usai jalani perawatan di RS Polri? Sehingga telat dan tidak tertolong. Mestinya itu yang ditanyakan jangan manasin situasi," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Novel Baswedan melihat pemberitaan media daring yang mengungkap soal meninggalnya Ustaz Maaher di Rumah Tahanan Bareskrim Polri.
"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri," kata Novel di akun Twitter @nazaqistsha yang dikutip AKURAT.CO pada Selasa (9/2/2021).
Tinggalkan komentar
Untuk komentar, silahkan Login terlebih dahulu
0 Komentar