AKURAT.CO, Pelatih Tim Nasional Bola Basket Indonesia, Milos Pejic mengungkapkan kebutuhan yang sangat krusial bagi perkembangan basket Tanah Air. Ia menyebut bahwa timnya membutuhkan pemain yang mempunyai postur tinggi dan besar.
Timnas Basket Indonesia telah mengakhiri perjuangannya di Piala Asia FIBA 2022 dengan tersingkir pada babak play-off perempat final. Andakara Prastawa dan kawan-kawan dipaksa menyerah 58-108 dari tim kuat China pada Senin (18/7) lalu.
Selaku pelatih Timnas Basket, Milos Pejic mengatakan bahwa anak asuhnya membutuhkan pengalaman level atas, seperti yang mereka dapatkan dalam ajang Piala Asia FIBA 2022.
baca juga:
"Saya sudah bicara sebelumnya kami butuh pengalaman level atas seperti melawan China, Jordania, Australia kami butuh meningkatkan level,” kata Milos dalam acara temu media di Kantor PP Perbasi, GBK Arena, Jakarta, Kamis (21/7).
"Kami perlu menghadapi level itu untuk merasakan bagaimana rasanya bermain melawan pemain seperti Thon Maker dari Australia atau Ahmad Düverioğlu dari Yordania, dan pemain terbaik dari Asia lainnya.
Menurut Milos, banyaknya jumlah pertandingan baik di dalam maupun luar negeri akan meningkatkan mental para pemain ketika sedang bertanding, sehingga permainan Timnas Basket semakin membaik.
"Tentu saja kami membutuhkan lebih dari 50 pertandingan per musim, tetapi tidak hanya pertandingan, kami membutuhkan permainan yang kuat dan kompetitif," ucap pelatih asal Serbia ini.
"Jika kami dapat menemukan game itu di IBL, tidak apa-apa. Jika tidak, kami harus keluar negeri. Bagi kami, yang terbaik adalah menggabungkan liga yang bagus dan keluar negeri, minimal 50 pertandingan di liga."
Lebih jauh, Milos juga mengungkapkan bahwa Timnas Basket Indonesia membutuhkan pemain yang tubuhnya menjulang tinggi dan besar. Menurutnya, postur sangat penting dalam olahraga bola basket. Atau jika posturnya kecil atau pendek, pemain harus memiliki kemampuan dalam hal kecepatan dan power.
"Kami butuh regenerasi untuk kedepannya, kami butuh pemain muda yang bertalenta. Kami harus menemukan pemain yang lebih besar, paling tinggi, lebih kuat. Tapi ini bukan proses yang mudah. Kami harus mencari pemain yang berkualitas," tutur Milos.
"Kalau ada pemain yang kuat, besar, kuat, cepat dan pintar dia bisa bermain di NBA. Tapi untuk saat ini kami butuh pemain yang besar, kuat dan bermain cepat. Itu cukup untuk sebagai awalan tim ini."
Salah satu caranya, kata Milos, adalah dengan melakukan scouting atau pemantauan terhadap pemain-pemain basket yang memiliki keturunan Indonesia maupun orang asli Indonesia yang berada di luar negeri.
Bak gayung bersambut, keinginan Milos ini langsung ditanggapi oleh PP Perbasi. Sekretaris Jenderal Nirmala Dewi mengatakan, pihaknya berencana memanggil para pemain bola basket di luar negeri yang memiliki darah Indonesia.
"Indonesia sudah punya Brandon [van Dom Jawato] dan Derrick [Michael Xzavierro), ke depan kita akan banyak. Dan sebetulnya memang ada, di australia itu ada anak 14-15 tahun, jago banget basket dan berdarah Indonesia. Dia mau main untuk timnas," kata Nirmala.
"Indonesia punya banyak kayak gitu, mereka sudah berlatih di luar, jadi tinggal pulang dan main dengan pola Coach Milos."[]